Kopi merupakan salah satu jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Rasa kopi yang khas dengan aroma yang menggugah membuat banyak jenis bijinya populer dan banyak dinikmati orang setiap hari.

Ada berbagai jenis biji kopi yang diolah menjadi kopi, masing-masing memiliki cita rasa dan karakteristik tersendiri. Meskipun berasal dari varietas yang sama, ketinggian tempat tumbuhan kopi ditanam dan kondisi lingkungan yang berbeda dapat melahirkan karakter rasa yang unik dan khas pada biji kopi yang dipanen.

Varietas kopi merupakan beragam subspesies yang diperoleh melalui pembiakan selektif atau seleksi alam tanaman kopi. Berdasarkan spesiesnya, terdapat 4 jenis biji kopi utama yang populer di dunia yaitu kopi Arabica, Robusta, Liberica, dan Excelsa.

1. Arabica

Kopi Arabica adalah salah satu jenis kopi yang paling populer di dunia. Biji kopi robusta dipanen dari spesies tumbuhan kopi Coffea arabica. Kopi arabika diyakini sebagai jenis kopi yang pertama kali di budidayakan. Sekitar 60% dari produksi kopi di dunia merupakan jenis kopi arabika.

Kopi ini berasal dari daerah dataran tinggi di barat daya Ethiopia.  Sekarang kopi arabika dibudidayakan di berbagai Negara tropis seperti Kolombia, Brasil, dan Indonesia. 

Kopi arabica dianggap sebagai jenis kopi berkualitas tertinggi. Bijinya lebih kecil dan memiliki cita rasa kompleks dengan karakter rasa variatif, mulai dari cokelat, buah-buahan, rempah, hingga bunga. Kopi arabika memiliki umumnya memiliki tingkat keasaman lebih tinggi dibanding robusta. Sebagian besar kopi filter dan espresso terbuat dari arabica.

Kopi arabica tergolong sulit dibudidayakan karena rentan terhadap hama dan perubahan kondisi lingkungan. Karena itu harganya biasanya lebih mahal bila dibanding jenis kopi lain seperti robusta.

Biji kopi Arabica memiliki beberapa keunggulan dibanding varietas kopi lainnya. Pertama, rasa kopi Arabica cenderung lebih halus, kompleks, dan sedikit lebih asam dibandingkan dengan biji kopi Robusta, yang umumnya lebih pahit. Selain itu, kandungan kafein dalam kopi Arabica biasanya lebih rendah, membuatnya cocok untuk yang sensitif terhadap kafein.

Kedua, pohon kopi Arabica tumbuh pada ketinggian yang lebih tinggi, memberikan pengaruh terhadap kualitas bijinya. Varietas ini lebih rentan terhadap penyakit dan memerlukan perawatan ekstra, tetapi hasilnya dapat menghasilkan kopi yang lebih berkualitas.

2. Robusta

Selain kopi arabika, kopi robusta juga merupakan jenis kopi yang paling banyak dijual dan dikonsumsi di dunia. Kurang lebih sekitar 40% hingga 45% produksi kopi dunia merupakan kopi robusta.

Biji kopi ini berasal dari kultivar tumbuhan kopi yang dibudidayakan dari spesies Coffea canephora. Spesies ini berasal dari afrika tengah dan Afrika sub-sahara barat.

Kopi robusta memiliki kandungan kafein lebih tinggi diantara semua jenis kopi lain dan memiliki karakter rasa lebih pahit dan cenderung lebih pekat, namun memiliki tingkat keasaman lebih rendah. Karena karakter rasa pahitnya, kopi ini sering digunakan dalam kopi blend dan kopi instan.

Kopi robusta memiliki daya tahan yang baik terhadap hama dan penyakit tanaman kopi. Biji kopi robusta juga lebih besar dan tahan suhu dingin.

Biji kopi Robusta memiliki beberapa keunggulan yang membedakannya dari varietas biji kopi lainnya. Pertama, kandungan kafein dalam biji kopi Robusta umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan biji kopi Arabica. Hal ini memberikan rasa kopi yang lebih pahit dan tahan terhadap perubahan cuaca ekstrem, sehingga pohon Robusta lebih mudah ditanam di berbagai kondisi.

Kedua, biji kopi Robusta cenderung memiliki tubuh yang lebih tebal dan citarasa yang lebih kuat. Ini membuatnya sering digunakan dalam campuran kopi instan dan kopi espresso untuk memberikan kekuatan dan karakter khas.

3. Liberika

Jenis kopi ini berasal dari daerah Afrika Barat dan pertama kali dibudidayakan secara komersial di Filipina. Di abad ke-19, Kopi ini juga  sempat di bawa ke Indonesia sebagai pengganti arabika yang terkena hama karat daun kopi.

Kandungan kafein liberika lebih tinggi daripada arabika namun lebih rendah dari robusta. Bijinya lebih besar dari arabika tetapi lebih kecil dari robusta. 

Meskipun produksinya terbatas, kopi liberica memiliki cita rasa berbeda karena memiliki karakter rasa woody dan ‘smoky’. Bijinya lebih besar dan berbentuk bulat.

Biji kopi Liberika memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari varietas biji kopi lainnya, terutama Arabica dan Robusta. Keunggulan biji kopi Liberika meliputi:

  1. Profil Rasa Unik

 Kopi Liberika memiliki profil rasa yang unik dan berbeda dari Arabica dan Robusta. Rasa kopi ini sering dijelaskan sebagai fruity (beraroma buah), floral (beraroma bunga), dan kadang-kadang dengan sentuhan rempah.

  1. Toleransi terhadap Penyakit

 Biji kopi Liberika dikenal memiliki toleransi yang cukup baik terhadap beberapa penyakit tanaman kopi. Ini dapat membuatnya lebih tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu.

  1. Kekuatan dan Produktivitas

 Pohon kopi Liberika dapat tumbuh menjadi lebih besar daripada pohon kopi Arabica, memberikan kekuatan dan produktivitas yang mungkin dihargai dalam budidaya kopi.

Meskipun memiliki keunggulan tertentu, biji kopi Liberika belum sepopuler Arabica atau Robusta dalam industri kopi global. Selera dan preferensi konsumen serta faktor ekonomi dan budidaya dapat memengaruhi popularitas dan penerimaan biji kopi Liberika di pasar.

4. Excelsa

Kopi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1903 di hutan Afrika Tengah, dan diberi nama ilmiah sebagai Coffea dewevrei atau dewevreié.

Pada awalnya kopi ini dianggap sebagai spesies tersendiri dari genus Coffea. Hingga pada tahun 2006 secara resmi direklasifikasi ulang menjadi varietas dewevrei dari spesies liberica. 

Meskipun excelsa telah diklasifikasi ulang, taksonomi spesies ini masih kontroversial. Para peneliti masih memperdebatkan apakah spesies kopi ini harus  dianggap sebagai spesies terpisah dari liberica atau tidak.

Kopi ini memiliki karakter rasa kacang, karamel, hingga cokelat. Tingkat keasaman excelsa sering dianggap lebih seimbang dibanding jenis kopi lain.

Biji kopi excelsa juga lebih rendah kadar kafeinnya dibandingkan robusta dan arabica. Beberapa pengukuran menunjukkan bahwa kadar kafein dalam biji excelsa berkisar antara 0,86 hingga 1,13g per 100g, dibandingkan dengan 1,2 hingga 1,5g pada arabika dan 2,2 hingga 2,7g dalam kopi robusta.

Biji kopi Excelsa, juga dikenal sebagai Liberica varietas Excelsa, memiliki beberapa keunggulan yang membedakannya dari varietas biji kopi lainnya:

1. Varietas Rasa yang Unik

Biji kopi Excelsa menawarkan profil rasa yang unik dan kompleks. Rasa kopi ini sering diidentifikasi dengan citra buah-buahan, termasuk sentuhan jeruk dan buah beri, serta karakteristik floral yang khas.

2. Kandungan Asam Tinggi

 Excelsa cenderung memiliki kandungan asam yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa varietas kopi lainnya. Ini memberikan kecerahan pada rasa kopi dan menyajikan pengalaman minum kopi yang segar.

3. Ketahanan terhadap Kondisi Lingkungan

Seperti Liberica pada umumnya, biji kopi Excelsa memiliki tingkat toleransi yang baik terhadap beberapa penyakit tanaman kopi dan dapat tumbuh di berbagai kondisi lingkungan.

Meskipun memiliki keunggulan-keunggulan tersebut, biji kopi Excelsa belum sepopuler varietas kopi lain seperti Arabica atau Robusta. Keberhasilan dan penerimaan biji kopi Excelsa di pasar juga dikarenakan oleh preferensi rasa konsumen dan dinamika industri kopi global.

Dunia kopi diberkahi dengan keanekaragaman jenis varietas biji kopi yang menakjubkan dan populer di kalangan peminatnya. Dari kehalusan Arabica hingga kekuatan Robusta, serta keeksotisan Liberika dan keunikan Excelsa, setiap varietas membawa nuansa khas ke secangkir kopi. Memahami perbedaan di antara mereka tidak hanya meningkatkan apresiasi kita terhadap kopi, tetapi juga merangkul kekayaan budaya dan lingkungan di belakang setiap tegukan.