Meracik kopi dengan metode seduh tradisional sebenarnya mudah. Anda dapat menentukan banyak takaran gula untuk membuat kopi. Namun, kadang perbedaan rasio akan mempengaruhi konsentrasi rasa dari seduhan kopi.
Metode seduh tradisional dapat menjadi cara mengenali karakter bubuk kopi. Beberapa orang menggunakan metode ini untuk mengenali tingkat keasaman dan kekuatan rasa pahit ekstraksi kopi.
Takaran rasio gula, kopi dan air yang pas menghasilkan ekstraksi kopi yang nikmat. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas takaran gula yang pas untuk kopi metode seduh tradisional atau yang biasa dikenal dengan kopi tubruk.
Menemukan The Golden Ratio
Para ahli SCAA (Asosiasi Specialty Coffee Amerika) memiliki istilah the golden ratio. Perbandingan yang pas dalam proses penyeduhan kopi menggunakan sejumlah air tertentu menghasilkan ekstraksi yang sempurna.
Berdasarkan The Golden Cup Standar yang ditetapkan oleh SCAA menghasilkan seduhan yang terbaik. Dengan perbandingan 1:18, yakni 1 gr kopi diseduh dengan 18gr air, berlaku kelipatannya.
Membuat Kopi Tubruk Metode Seduh Tradisional di Indonesia
Masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan minum kopi hitam yang biasa disebut dengan kopi tubruk. Cara menyajikan minuman kopi tradisional ini bersama dengan ampas dari bubuk kopi.
Metode seduhan tradisional ini paling mudah tanpa membutuhkan alat yang rumit profesional. Asalkan mempunyai stok bubuk kopi, gula dan air panas, Anda bisa membuat sajian sederhana ini di rumah.
Wajar jika metode menikmati kopi sederhana ini menjadi pilihan banyak masyarakat Indonesia di rumah. Selain menikmati kekhasan seduhannya, tetapi juga menikmati aroma kopi dengan menghirup uapnya sebelum minum.
Ada dua tim yang membedakan cara untuk menikmati kopi tubruk. Pertama, tim yang menambahkan gula ke dalam kopi. Kedua, tim anti menambahkan gula ke dalam kopi. Dua cara tersebut tidak salah, tergantung selera dari penikmat kopi.
Namun, sebenarnya ada hal yang mempengaruhi citarasa kopi sehingga membedakan cangkir seduhan Anda. Berikut ini beberapa pembeda karakter pembeda hasil ekstraksi kopi:
Kualitas Bubuk Kopi
Proses penyangraian biji kopi dapat mempengaruhi rasa akhir seduhan kopi. Tidak hanya itu, ukuran gilingan kopi dapat membedakan citarasa karakter dari kopi.
Semakin lembut bubuk kopi, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan kopi untuk menyatu dengan air panas. Hasil kopi seduhannya biasanya cenderung lebih pahit dibanding gilingan kasar.
Gilingan kopi yang kasar lebih cepat menyatu dengan air, sehingga menghasilkan rasa lebih asam. Sebenarnya tidak hanya gilingan kopi saja, jenis kopi memiliki karakter yang berbeda. Misalnya, Robusta cenderung berkarakter pahit, nutty, dan terdapat rasa coklat. Sedangkan, Arabika lebih segar, asam dan sedikit aroma buah.
Sebaiknya tidak menyimpan kopi dalam bentuk bubuk karena kemungkinan aromanya hilang terkena udara. Anda bisa menyimpan biji kopi sangrai dalam wadah kedap udara untuk menjaga karakter ekstraksi kopi.
Suhu Air Panas
Telah disebutkan sebelumnya, jika rasio jumlah kopi dan air tidak sembarang. Anda dapat mengikuti rasio SCAA untuk menghasilkan racikan yang konsisten.
Sementara itu, berdasarkan beberapa anjuran menyeduh kopi optimalnya ketika air berada di suhu 92-96 derajat celcius. Namun, tentu saja tidak semua orang memiliki pengukur suhu di rumah. Jadi, Anda dapat menunggu beberapa (sekitar 3-4 menit) setelah air mendidih ketika direbus.
Cara Mudah Menyeduh Kopi dengan Takaran Gula yang Pas
- Siapkan bahan kopi dengan takaran 2 sendok teh kopi bubuk dan 2 sendok teh gula pasir.
- Seduh kopi pada bagian sepertiga cangkir lebih dulu. Lalu, aduk perlahan hingga mengeluarkan sedikit busa.
- Tuang air lagi sampai garis bawah bibir gelas. Aduk lagi sampai menghasilkan busa halus di bagian tengah permukaan gelas.
- Tunggu seduhan kopi sampai mengendap ke bagian bawah sekitar 2-3 menit. Ini cara untuk menikmati kopi tanpa gangguan ampas.
Untuk menghasilkan konsistensi rasa seduhan kopi, sebaiknya tidak mengubah takaran. Menakar kopi menggunakan sendok teh akan terjadi perbedaan akurasi jumlah. Ketukkan sedikit sendok setelah mengambil kopi dan gula, sehingga tidak terlalu penuh sampai menggunung.
Mudah sekali bukan, kopi tubruk menjadi cara paling sederhana dan tradisional untuk menikmati minuman berkafein ini.
Baca artikel pilihan tentang kopi selengkapnya di KopiKita.