Ketika menyesap kopi, kita pasti pernah merasakan rasa yang berbeda-beda. Bisa jadi itu karena bijinya memang berbeda ataupun alat yang digunakan berbeda. Namun, tahukah kamu bahwa dari biji yang sama, dengan pemrosesan yang sama pula, rasa kopi yang muncul juga masih bisa berbeda? Meskipun biji kopi dan cara pemrosesannya sama, rasa kopi bisa saja berbeda jika rasio yang digunakan berbeda.
Dalam bentuknya yang paling sederhana, kopi hanyalah biji tanaman. Apa yang menentukan kita mendapatkan kopi yang kompleks, seimbang, aromatik, asam, atau bahkan pahit adalah kualitas biji, air, dan bagaimana keduanya digabungkan. Kombinasi biji kopi dan air bisa melibatkan banyak hal, seperti ukuran gilingan, waktu seduh, suhu air, alat seduh, dan juga rasio minuman kopi. Rasio minuman kopi inilah yang menjadi salah satu kunci rasa dari segelas kopi. Penasaran dengan rasio kopi? Mari simak tulisan di bawah ini.
Apa Itu Brew Ratio?
Rasio penyeduhan atau brew ratio mengacu pada jumlah kopi dan air yang digunakan dalam minuman. Brew ratio merupakan formula berbasis berat yang bisa diterapkan untuk menyeduh kopi dalam jumlah berapa pun, baik hanya satu cangkir ataupun satu teko besar. Rasio kopi ini sangat penting karena akan mempengaruhi rasa di mulut, kekuatan rasa kopi, kekentalan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, bisa dilihat bahwa rasio penyeduhan ini sangat penting untuk membuat kopi yang enak.
Dalam membuat kopi, rasio adalah kunci utama untuk membuat keseimbangan. Selain itu, rasio minuman bisa digunakan untuk menggambarkan kekuatan kopi. Semakin rendah rasio kopi yang digunakan, minuman yang dihasilkan akan semakin pekat. Sejalan dengan itu, semakin tinggi rasionya, rasa yang dihasilkan juga akan lebih ringan.
Pentingnya Brew Ratio
Sederhananya, semakin banyak kopi yang digunakan dalam minuman, semakin kuat pula rasanya. Namun, tahukah kamu bahwa menambahkan lebih banyak jumlah kopi tidak serta merta membuatmu bisa mendapatkan rasa yang diinginkan? Memang benar, jumlah kopi menjadi salah satu kontributor utama untuk menghasilkan segelas minuman yang berkualitas, tetapi hal itu bukanlah satu-satunya pertimbangan.
Menyeduh kopi itu sama seperti membuat kue. Jumlah setiap bahan yang kamu gunakan untuk membuat segelas kopi sangat penting. Hanya dengan menambah atau mengurangi jumlah kopi ataupun jumlah air, kamu sudah bisa membuat rasa kopi, kekentalan, dan kekuatan rasa kopi yang berbeda. Oleh karena itu, jumlah air dan kopi sangat penting untuk diperhatikan.
Oleh karena rasa kopi bisa bervariasi bergantung pada resepnya, banyak barista ataupun pecinta kopi menggunakan timbangan dan timer saat menyeduh. Penggunaan timbangan dan timer bisa membantu rasa kopi yang dibuat agar tetap konsisten. Dengan menggunakan dua alat tersebut, barista bisa menentukan jumlah resep yang tetap agar rasa kopi yang dihasilkan konsisten.
Dalam setiap pembuatan kopi, skala dalam timbangan sangat perlu karena lebih akurat daripada skala sendok. Sendok menimbang volume, sedangkan timbangan menimbang berat. Tanpa adanya timbangan, kamu bisa kesulitan mengembangkan konsistensi rasa karena tidak bisa mengontrol variabel secara tepat, seperti rasio kopi dan air. Agar lebih memudahkan dalam mendapat konsistensi rasa, barista biasanya menggunakan timbangan digital dengan tingkat akurasi 1 dan 1/10 gram dan memiliki pengatur waktu bawaan. Dengan berat 1 dan 1/10 gram tersebut, barista bisa mengatur dengan presisi rasio antara air dan waktu secara tepat.
Kombinasi Golden Ratio Rahasia Sajian Nikmat Kopi
Memang benar bahwa tidak ada satu pun rasio yang terbaik secara objektif, tetapi ada rasio yang sangat populer karena menghadirkan keseimbangan rasa. Walaupun rasio kopi benar-benar subjektif dan tergantung masing-masing pembuatnya, hampir semua kopi yang rasanya seimbang diseduh secara konsisten dengan rasio tertentu. Rasio inilah yang umumnya disebut dengan rasio emas kopi atau golden ratio.
Ada banyak orang di dunia yang menikmati secangkir kopi mereka di luar golden ratio karena bagaimanapun, kita semua memiliki preferensi yang berbeda-beda. Akan tetapi, kebanyakan dari kita akan menemukan bahwa rasio yang disebut golden ratio ini adalah rasio yang paling memuaskan. Menganut Specialty Coffee Association of America (SCAA), rasio emas kopi adalah 1:18, yaitu 1 gram kopi untuk setiap 18 gram air.
Apabila kamu menginginkan rasa yang lebih kuat, kamu bisa menggunakan rasio 1:15 atau jika ingin cup yang lebih ringan gunakan 1:18. Skala antara 15 sampai dengan 18 gram air untuk setiap gram kopi adalah skala yang paling umum digunakan. Namun, berbeda dari itu, rasio untuk espresso adalah 1:2, yaitu 1 gram kopi dengan 2 gram air karena espresso merupakan konsentrat yang dapat langsung diminum atau biasanya diencerkan lagi dengan air ataupun susu.
Rasio emas kopi ini menggunakan jumlah kopi yang cukup untuk menyeduh cangkir yang kaya rasa tanpa berlebihan. Dalam rasio emas, air yang digunakan cukup untuk mengekstraksi kopi ke tingkat yang seimbang dan memuaskan. Pasalnya, jika air yang digunakan terlalu banyak, rasa kopi yang dihasilkan pasti sangat encer, pahit, dan kusam karena under extracted atau watery. Namun, jika kopi yang digunakan terlalu banyak, rasa yang muncul akan terlalu kuat dan asam karena over extracted.
Rasio Mana yang Harus Digunakan?
Jika kamu masih ingin eksplorasi rasio yang akan kamu gunakan dalam membuat kopi, kamu tidak perlu mencoba banyak rasio sekaligus. Kamu bisa mengikuti eksperimen yang dilakukan oleh Fellow untuk mendapatkan golden ratio sesuai dengan preferensimu. Fellow, brand yang memproduksi Stagg Pour-Over System, memberikan “contekan” beberapa penggunaan rasio untuk menyeduh kopi.
Dalam percobaannya, Fellow memakai empat rasio penyeduhan yang umum direkomendasikan oleh penyangrai dan barista, yaitu rasio 1:13, 1:15, 1:18, dan 1:20. Dari empat rasio berbeda yang digunakan, hasil rasanya pun juga berbeda. Secara lengkapnya, berikut perbedaan dari percobaan Fellow menggunakan empat rasio penyeduhan tersebut.
Rasio 1:13
Kopi yang diseduh dengan rasio 1:13 menggunakan jumlah air yang sangat sedikit dibandingkan dengan standar golden ratio yang disebutkan SCAA. oleh karena jumlah kopi yang digunakan terlalu banyak dibandingkan dengan air, jumlah ekstraksi kopi juga sangat sedikit serta rasa yang muncul akan terlalu kuat dan asam.
Rasio 1:15
Dengan menggunakan rasio ini, kopi akan diseduh dengan menggunakan air yang lebih sedikit dari anjuran SCAA. Meskipun ekstraksi kopinya lebih banyak dibandingkan dengan rasio 1:13, kopi yang diseduh tetap sedikit lebih tebal dan bubuk kopinya tetap tidak terekstrak dengan maksimal karena penggunaan air yang lebih sedikit. Dengan begitu, penyeduhan akan menghasilkan secangkir kopi yang renyah (crisp) dan kaya (rich) dengan keasaman (acidity) yang sangat tajam.
Rasio 1:18
Ketika kopi diseduh dengan rasio 1:18 ini, berarti air yang digunakan akan lebih banyak. Dengan begitu, rasa kopi akan lebih halus atau sedikit kurang kuat. Namun, hal ini juga berarti ada lebih banyak rasa yang terekstraksi dari bubuk kopi. Oleh karena air untuk mengekstraksi lebih banyak, hasil dari rasio ini cenderung terasa seimbang (balance) dan lebih lembut dengan keasaman pas. Rasio inilah yang disebut sebagai golden ratio atau rasio emas oleh SCAA.
Rasio 1:20
Dengan rasio ini, air yang digunakan untuk mengekstrak bubuk kopi berarti lebih banyak daripada rasio lain. Oleh karena air yang digunakan lebih baik, kopi yang diseduh akan terlalu encer. Selain itu, rasa yang dihasilkan juga pahit dan kusam. Bahkan, ada kemungkinan bahwa karakter rasa kopi tidak bisa terasa karena tertutup dengan banyaknya jumlah cairan.
Kesimpulan
Dalam membuat kopi, baik itu hanya segelas atau satu teko besar, rasio penyeduhan sangatlah penting. Rasio kopi penting karena akan mempengaruhi kekuatan rasa kopi, rasa yang muncul di mulut, kekentalan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, setiap orang yang akan menyeduh kopi atau setiap barista harus memiliki pengetahuan tentang rasio penyeduhan ini.
Dalam membuat kopi, rasio adalah kunci utama untuk membuat keseimbangan kopi. Bahkan, ada pula rasio standar yang disebut sebagai golden ratio yang sering digunakan oleh para barista karena bisa menciptakan keseimbangan rasa. Golden ratio (1:18) inilah yang sering menjadi rahasia rasa kopi yang lembut dengan keasaman yang pas. Kira-kira, kopi yang kamu buat sudah menggunakan golden ratio belum? Jika kamu belum menggunakannya, mungkin mulai sekarang kamu bisa memperhitungkan rasio standar ini.
Jika kamu merupakan produsen kopi dari berbagai daerah, jangan sungkan untuk membuka toko di platform KopiKita, sehingga para penikmat kopi dari seluruh Indonesia dapat mencicipi produksi kopi kamu. Ajukan bisnis ke platform KopiKita sekarang dengan mengisi form berikut ini.
Kamu penikmat kopi? Saatnya kunjungi platform KopiKita untuk menemukan kopi dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga terbaik.