Keberagaman Budaya Minum Kopi di Ethiopia dan Turki – Saat ini kopi bukan hanya sekedar menjadi sajian minuman kopi semata. Namun saat ini kopi sudah menjadi bagian dan budaya tersendiri dalam kehidupan sehari-hari di berbagai daerah. Setiap tempat di berbagai negara memiliki cara unik dalam menikmati sajian kopi tersebut. Mulai dari ritual minum kopi hingga tradisi khas yang melibatkan biji kopi.
Dalam penyajiannya, kopi bisa dinikmati dengan berbagai cara dan bisa dibuat dengan berbagai metode. Oleh karena itu, di berbagai negara mempunyai caranya sendiri dalam menikmati secangkir kopi tersebut. Berbagai keberagaman budaya minum kopi tersebut akan kami bahas dalam artikel kita kali ini. Yukk simak artikel berikut sampai selesai!
Budaya Minum Kopi di Ethiopia
Ethiopia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbaik di dunia. Bahkan Ethiopia sering kali disebut sebagai tanah kelahiran kopi. Di Ethiopia terdapat sebuah ritual minum kopi yang biasa dikenal dengan nama “bunna”. Bunna sudah menjadi bagian yang penting dalam budaya masyarakat Ethiopia.
Ritual “bunna” di Ethiopia adalah tradisi khusus yang terkait dengan penyajian dan minum kopi. Kata “bunna” sendiri berarti kopi dalam bahasa Amharic, salah satu dari banyak bahasa yang digunakan di Ethiopia. Ritual ini bukan hanya tentang minum kopi, tetapi juga tentang kebersamaan dan kehidupan sosial.
Adapun proses ritual bunna itu sendiri diawali dengan menyangrai biji kopi segar secara tradisional dengan menggunakan wadah berupa panci kecil di atas bara api. Proses ini adalah bagian yang penting dari ritual, menciptakan aroma yang kuat dan khas yang akan menciptakan suasana yang meriah dengan aroma kopi tersebut. Selanjutnya biji kopi yang telah disangrai, biji kopi tersebut langsung melalui proses penggilingan.
Pada saat ini, aroma kopi semakin menyebar dan menciptakan suasana yang menyenangkan. Lalu setelah biji kopi tersebut digiling sampai halus, selanjutnya kopi tersebut dimasak dalam air panas menggunakan sebuah wadah tradisional yang disebut “jebena”. proses ini sering kali dilakukan oleh tuan rumah rumah tangga. Air dan biji kopi diseduh bersama dengan gula dan kadang-kadang rempah-rempah untuk menciptakan minuman kopi yang unik.
Setelah direbus selama beberapa menit, kopi disajikan Kopi kemudian disajikan dalam cangkir kecil, seringkali dari keramik atau gelas yang biasa disebut dengan nama “cini”. Penyajian kopi menjadi momen penting dalam ritual Bunna. Karena setelah kopi disajikan, ritual ini menjadi kesempatan untuk berkumpul, berbicara, dan berbagi cerita. Kopi dianggap sebagai media untuk menghubungkan orang satu sama lain.
Ritual bunna seringkali terdiri dari tiga putaran penyeduhan kopi. Setiap putaran memiliki nama khusus: “Awol,” “Kala,” dan “Baraka.” Masing-masing putaran memiliki makna dan konsep tertentu. Setelah tiga putaran, ritual bunna diakhiri dengan pertemanan dan rasa syukur. Ini adalah momen untuk bersama-sama menikmati kebersamaan.
Budaya Minum Kopi di Turki
Turki merupakan salah satu negara yang terkenal akan sejarah, tradisi dan kebudayaannya. Termasuk dalam menikmati kopi. Turki memiliki tradisinya tersendiri dalam menikmati secangkir kopi. Di Turki kopi bukan sekedar hanya rutinitas biasa, namun sudah menjadi ritual budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Tradisi Turki dalam menyeduh dan menikmati kopi dengan alat yang disebut “Ibrik” atau “Cezve” adalah salah satu aspek budaya kopi yang unik dan khas. Alat ini berupa panci kecil dengan pegangan yang digunakan untuk menyeduh kopi dalam gaya Turki. Ritual ini pun seringkali dilakukan untuk menciptakan suasana keakraban dan kebersamaan yang kuat antara orang – orang yang menikmati kopi bersama.
Ritual dimulai dengan pemilihan biji kopi berkualitas tinggi dan proses sangrai yang cermat. Biji kopi kemudian digiling menjadi bubuk halus. Setelah itu mempersiapkan alat – alat yang akan digunakan yaitu cezve. Cezve, juga dikenal sebagai Ibrik, adalah panci kopi khas Turki yang terbuat dari tembaga atau logam lainnya. Setelah itu Air dan bubuk kopi ditambahkan ke dalam cezve dalam proporsi yang tepat. Kadang-kadang, gula dan rempah-rempah seperti kayu manis juga ditambahkan sesuai selera.
Setelah itu cezve ditempatkan di atas pasu api dengan nyala kecil. Kopi kemudian perlahan-lahan dipanaskan hingga mendidih. Seiring pemanasan, kopi mulai menghasilkan busa yang khas. Busa ini dikenal sebagai “kaimaki” dan dianggap sebagai tanda kopi yang berkualitas. Proses penyeduhan kopi dalam cezve terdiri dari tiga fase: “az harekete,” “orta,” dan “telwe.” Setiap fase memiliki arti dan memberikan karakteristik rasa yang berbeda.
Setelah penyeduhan selesai, kopi disajikan dalam cangkir kecil yang disebut “fincan.” Cangkir ini sering disertai dengan sepotong air dingin dan kadang-kadang camilan kecil. Sebuah tradisi menarik dalam minum kopi Turki adalah pertukaran cangkir setelah setiap minum. Ini seringkali dilakukan untuk menunjukkan rasa hormat dan keintiman.
Tradisi minum kopi dengan cezve adalah tentang lebih dari sekadar minum kopi; itu tentang membangun hubungan dan pertemanan. Ini adalah momen untuk bersantai dan menikmati kebersamaan.
Sumber :
medium.com
jagocoffee.com
https://www.jagocoffee.com/story/mengenal-budaya-minum-kopi-di-berbagai-negara
kumparan.com
diakses pada 22 Desember 2023