Metode brewing aeropress mungkin masih kurang populer dibanding metode brewing kopi lainnya. Metode satu ini memang terbilang baru dan ditemukan oleh seorang pengusaha bernama Alan Adler. Uniknya Alan bukanlah seorang barista dan perusahaannya bergerak di bidang olahraga.
Kecintaan Alan pada kopi membuatnya menciptakan terobosan baru yakni aeropress. Awalnya Alan tidak menyukai bitterness pada kopinya. Hal inilah yang menjadi permulaan pembuatan aeropress. Setelah berkonsultasi dengan banyak barista akhirnya disimpulkan bahwa pengurangan waktu seduh dapat mengurangi rasa pahit pada kopi.
Alan memanfaatkan tekanan untuk mempersingkat waktu seduh. Dari sinilah Alan menciptakan metode brewing aeropress dengan alat berbentuk tabung yang dilengkapi dengan tutup pendorong dan top caps sebagai tempat filter.
Dengan demikian air bisa mengalir lebih cepat melewati bubuk kopi. Meski sempat dipandang sebelah mata namun Alan terus mempromosikan alat seduh satu ini hingga akhirnya dikenal luas oleh pecinta kopi.
Inovasi Aeropress dari Tahun ke Tahun
Sebelum pada akhirnya dikenalkan ke publik pada tahun 2005, metode brewing aeropress sudah melewati berbagai pengujian. Akan tetapi perjalanan pengembangan alat seduh satu ini tidak berhenti sampai di situ.
Sejak diluncurkan pada tahun 2005 hingga 2009, aeropress langsung dikembangkan terutama untuk keamanan material hingga terbukti aman dari senyawa BPA. Setelah pengembangan material, selama satu tahun sejak 2009 hingga 2010, dikembangkan versi ke-3 dari aeropress.
Fokus pengembangan ini adalah kesehatan pengguna dengan memastikan bahwa tidak ada senyawa kimia pada hasil seduhan alat aeropress. Material yang digunakan adalah BPA-free Copolysester sehingga lebih aman dan bebas BPA.
Versi ke-4 aeropress dikembangkan selama 3 tahun yakni sejak September 2010 hingga Desember 2013. Pada versi ini aeropress memiliki warna smokey grey yang menghasilkan kesan estetik dan elegan dengan desain yang klasik.
Pada Januari 2014 hingga lima bulan berikutnya, versi ke-5 aeropress kembali dihadirkan. Versi ini menghadirkan perubahan warna angka yang semula biru menjadi emas dengan dilengkapi tulisan AeroPress sehingga dapat dibedakan antara aeropress palsu dan asli yang beredar di pasaran.
Penyesuaian desain ini terus berlanjut di versi ke-6 dan ke-7 yang dikembangkan pada Juli 2014 – Oktober 2019. Pada versi ini tulisan merek AeroPress disesuaikan ukurannya. Terakhir pada Novermber 2019 hingga sekarang, AeroPress sudah memiliki versi ke-9 dengan warna tulisan merah pada desain body alat seduh ini.
Bahkan sejak tahun 2008, sudah diadakan ajang World Aeropress Championship yang diikuti peserta dari berbagai negara. Kompetisi ini bertujuan untuk menemukan kombinasi paling tepat dengan menggunakan aeropress, terlebih mengingat aeropress tidak memiliki panduan baku dalam penyeduhannya.
Kelebihan Metode Brewing Aeropress
Salah satu kelebihan alat seduh aeropress adalah praktis dan mudah dibawa kemanapun. Desainnya yang simpel dengan bahan utama plastik yang ringan membuatmu mudah membawa aeropress ketika sedang bepergian.
Bicara mengenai desain aeropress, dengan tampilan yang modern dan tahan banting membuat kamu tidak perlu khawatir. Bahan aeropress yang terbuat dari plastik membuat alat seduh ini tidak mudah rusak ketika terjatuh. Sangat aman bukan?
Metode brewing aeropress juga terbilang mudah karena kamu cukup menyediakan alat aeropress, filter, dan adukan. Kamu tetap bisa menikmati kopi hasil seduhan aeropress dengan mudah dimanapun. Ditambah lagi kamu bisa berkesperimen dengan menggunakan suhu air dan lama tekanan pada plunger aeropress.
Kelebihan lain dari aeropress adalah alatnya yang mudah dibersihkan. Kamu cukup membuka tutup pada bagian bawah aeropress kemudian arahkan ke tempat sampah dan tekan plungernya. Dengan demikian sisa kopi akan keluar dan langsung terbuang, kemudian bersihkan alat aeropress dengan air.
Kekurangan Metode Brewing Aeropress
Meski aeropress punya berbagai kelebihan karena mudah digunakan dan alatnya yang tidak mudah rusak, namun tetap ada kekurangan pada alat ini. Bagi kamu yang menjunjung tinggi kepraktisan, metode brewing aeropress bukan pilihan tepat. Terlebih jika kamu sering berganti kopi karena kamu perlu mengolah lagi resepnya untuk mendapatkan hasil yang sesuai.
Tidak hanya itu, alat aeropress terdiri dari tiga bagian yakni tabung, tutup, dan plunger. Jika kamu kehilangan satu bagian saja, maka kamu akan tidak akan bisa menyeduh kopi dengan aeropress. Maka jika kamu memutuskan membeli aeropress, kamu tidak boleh teledor agar tidak ada bagian yang hilang ya!
Kekurangan terakhir adalah menekan plunger aeropress. Ya, meskipun terbilang mudah namun menekan plunger aeropress rupanya membutuhkan tenaga lebih lho! Terlebih metode brewing aeropress menghasilkan seduhan kopi dengan tekanan. Jadi alat ini kurang cocok untuk kaum mager, namun sangat cocok untuk kamu yang suka bereksperimen dengan kopi.
Kesimpulan
Meskipun mudah digunakan namun metode brewing aeropress rupanya membutuhkan tenaga dan usaha lebih jika dibandingkan metode brewing lainnya. Tentunya hal ini karena aeropress memanfaatkan tekanan dalam proses brewing. Aeropress juga terdiri dari tiga bagian yang saling melengkapi sehingga harus dirawat dan dibersihkan dengan benar.
Bagi kamu yang suka uji coba dan mengulik berbagai resep kopi, aeropress bisa jadi alat yang menyenangkan. Kamu bahkan bisa berkesperimen dengan temperatur dan metode seduh dengan alat ini. Jadi seduhan kopi yang kamu hasilkan juga lebih variatif karena mengalami berbagai percobaan untuk mendapatkan resep yang sesuai. Seru bukan?
Kamu penikmat kopi? Saatnya kunjungi platform KopiKita untuk menemukan kopi dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga terbaik.