Kopi adalah minuman yang populer di seluruh dunia, terutama bagi generasi muda saat ini. Kopi menjadi primadona di kalangan anak muda karena menjadi gaya hidup modern dan status sosial.
Karena itu, perkembangan industri dan produksi kopi meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah produksi kopi Indonesia saja menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2019 berjumlah 742 ribu ton.
Namun, industri kopi yang masif tersebut memiliki dampak besar pada lingkungan dan keberlangsungan alam. Sebut saja seperti deforestasi, kontaminasi produk kimia pada pestisidan dan pupuk, penyeragaman hutan, dan lainnya.
Lalu apa solusinya?
Di Balik Industri Kopi
Menurut laporan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) pada 2020, sekitar 10 juta hektar hutan di seluruh dunia pada 2015-2020 hilang setiap tahunnya karena lahan pertanian dan industri perkebunan lainnya.
Pertumbuhan industri kopi yang masif telah menyebabkan banyak hutan ditebang untuk memberi tempat bagi tanaman kopi. Deforestasi berdampak buruk pada lingkungan dan berkontribusi pada perubahan iklim. Hilangnya hutan juga dapat mengancam keberlangsungan hidup manusia dan ekosistem.
Pertumbuhan industri kopi yang masif juga berkontribusi pada penggunaan pestisida dan herbisida yang berbahaya. Pencemaran lingkungan, air, tanah dan udara menyebabkan berbagai gangguan dan kerusakan alam.
Selain deforestasi, industri kopi juga membawa dampak buruk terhadap penggunaan tenaga kerja anak dan eksploitasi buruh. Industri kopi sering kali mempekerjakan tenaga kerja yang tidak cukup umur dan menggaji buruh dengan upah yang sangat rendah.
Data dari Organisasi Buruh Internasional (ILO) pada 2017, menunjukkan bahwa sekitar 152 juta anak-anak di seluruh dunia bekerja sebagai buruh, dan sekitar 70% dari mereka bekerja di sektor pertanian, termasuk dalam produksi kopi.
Apa itu Tren Kehijauan?
Tren kehijauan adalah gerakan atau perubahan menuju praktik dan kebijakan yang lebih ramah lingkungan. Tren ini mengacu pada usaha untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan melalui praktik yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial, termasuk penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan pengurangan limbah dan emisi.
Tren kehijauan juga dapat mencakup pengembangan produk dan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Tren kehijauan menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya kesadaran akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh praktik konvensional terhadap lingkungan dan manusia.
Salah satu upaya dalam tren kehijauan adalah dengan meningkatkan penggunaan metode pertanian organik dan penggunaan pupuk alami. Metode ini membantu menjaga kesuburan tanah, mengurangi penggunaan pestisida dan herbisida kimia, serta membantu petani dalam meningkatkan kualitas kopi yang dihasilkan.
Tren Kehijauan dalam Industri Kopi
Banyak perusahaan kopi telah memulai program tren kehijauan sejak desakan untuk menjaga ekosistem di industri mereka. Selain penggunaan metode pertanian yang berkelanjutan, perusahaan kopi juga telah mulai menggunakan teknologi hijau dalam proses produksi, seperti penggunaan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Sehingga, produsen dapat mengurangi biaya energi dan memperbaiki citra merek mereka.
Pada sistem pertanian, tren kehijauan pada industri kopi memulai dengan sistem pertanian agroforestry, yaitu pemanfaatan lahan secara optimal dan lestari, dengan cara mengkombinasikan kegiatan kehutanan dan perkebunan kopi, pengolahan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat.
Dalam hal pengemasan, banyak perusahaan kopi juga mulai beralih ke kemasan ramah lingkungan yang dapat didaur ulang atau terbuat dari bahan-bahan yang dapat terurai dengan mudah.
Tren kehijauan dalam industri kopi ini tidak hanya memberikan manfaat untuk lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat bagi petani dan produsen kopi. Dengan menggunakan metode pertanian yang berkelanjutan, petani dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan produktivitas tanaman kopi.
Kamu penikmat kopi? Saatnya kunjungi platform KopiKita untuk menemukan kopi dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga terbaik.
