Kopi instan menjadi salah satu inovasi dalam gelombang kopi pertama yang membuat konsumsi kopi jauh lebih praktis. Seperti diketahui, evolusi kopi mengalami tiga gelombang perkembangan yang dimulai sejak tahun 1800-an hingga 2000-an. 

Di setiap gelombangnya, kopi mengalami perkembangan dari segi kemasan, cara pembuatan, hingga perilaku kebiasaan konsumen atau para pencinta kopi.

Misalnya saja, pada gelombang kopi pertama, hal yang menjadi fokus utama yaitu bagaimana membuat kopi sepraktis mungkin. Akan tetapi, gelombang ini melupakan rasa dan kualitasnya sehingga menyebabkan munculnya gelombang kopi kedua. 

Gelombang kedua ini muncul karena ketidakpuasan dengan rasa kopi yang banyak muncul pada gelombang kopi pertama. Namun, tak berhenti di persoalan tentang rasa, gelombang ketiga mulai muncul karena keingintahuan konsumen terhadap proses pembuatan kopi dari awal.

Sejarah Kopi Instan

kopi instan
Sumber gambar: Getty Images/kudou

Kopi instan adalah kopi yang telah melewati serangkaian proses pengeringan sehingga menjadi bubuk yang mudah larut. Kopi ini mulai muncul pada tahun 1900-an, tepatnya 1903. Saat itu, kopi instan pertama dipatenkan oleh seseorang berkebangsaan Jepang-Amerika, Satori Kato dengan nama “Coffee Concreate and Process of Making Same”. Satori melakukan dehydration process yang menjadi dasar pembuatan kopi instan. 

Tidak berhenti sampai di sini, jenis kopi ini terus berkembang. Dari segi komersial, pada tahun 1910, George Constant Louis Washington membuat merek komersial pertama. Tujuh tahun kemudian, pada 1917, kopi instan menjadi favorit para tentara yang terlibat dalam perang dunia I. Pada 1938, masa terjadinya perang dunia II, muncul NESCAFÉ yang merupakan produk dari brand Nestlé.

Kopi instan pun terus mengalami perubahan karena adanya metode-metode baru yang ditemukan, seperti metode aglomerasi dan freeze drying. Intinya, perubahan ini semakin mengarah kepada kemudahan dalam mengonsumsi kopi. Para pencinta kopi kini bisa menikmati secangkir kopi dengan cara cukup menuangkan air panas.

Proses Produksi Kopi Instan

Tidak semua kopi instan memiliki rasa yang sama. Hal tersebut tidak lepas dari proses produksi. Rasa kopi akan berbeda berdasarkan metode atau cara pengolahannya. Setidaknya, ada dua proses pengeringan biji kopi dari ekstraksi menjadi bubuk kopi.

Spray Drying

Spray drying adalah metode pengolahan kopi yang memanfaatkan udara panas. Ekstrak kopi disemprotkan ke udara panas yang memiliki suhu 480 derajat fahrenheit. 

Setelah itu, air akan segera menguap dan menghasilkan tetesan-tetesan yang berubah menjadi bubuk halus. Kekurangan dari proses ini adalah menghilangkan rasa kopi. Semua itu karena bubuk berada dalam udara panas terlalu lama.

Freeze Drying

Freeze drying merupakan proses yang memanfaatkan suhu dingin. Sebelumnya, biji kopi dipanggang terlebih dahulu dan diekstraksi ke dalam larutan. Setelah itu, dinginkan ekstraksi kopi pada suhu sekitar 20 derajat farenheit. 

Kemudian, proses pengeringan dilakukan untuk menimbulkan proses sublimasi, yaitu sebuah proses perubahan bentuk menjadi uap. Berbeda dengan spray drying, metode ini membuat aroma dan rasa kopi tetap terjaga.

Kelebihan dan Kekurangan Kopi Instan

Walau menawarkan proses pembuatan yang praktis, jenis kopi ini memiliki keunggulan lain serta memiliki kelemahan. Hal ini tidak terlepas dari kandungan yang ada di dalam kopi sekaligus efek setelah meminumnya.

  • Kelebihan pertama yaitu kandungan antioksidan tinggi yang bermanfaat bagi kesehatan. Antioksidan telah terbukti dapat melindungi tubuh dari radikal bebas.
  • Kelebihan kedua dapat dilihat dari segi penyimpanan dan harga. Kopi instan dinilai lebih tahan lama serta lebih murah dibandingkan kopi biasa. Dengan catatan, kopi tersebut telah tersimpan dalam wadah yang tertutup dan aman dari zat-zat yang bisa membuat kopi mengalami perubahan kondisi.
  • Namun, jenis kopi ini memiliki kekurangan berupa kafein yang rendah dari kopi biasa. Satu cangkir kopi dapat mengandung kafein sebanyak 30-90 mg, sementara kopi biasa adalah 70-140 mg.
  • Kekurangan lain yaitu kandungan akrilamida yang lebih banyak dari kopi biasa. Akrilamida adalah sebuah zat yang dapat meningkatkan risiko kanker. Akan tetapi, selama tidak berlebihan dalam mengonsumsinya, kamu tidak perlu khawatir terhadap bahaya akrilamida ini.

Itulah penjelasan mengenai kopi instan yang muncul pada gelombang kopi pertama. Dari banyaknya kelebihan dan kekurangan yang ada, kopi instan menjadi pilihan praktis untuk menikmati secangkir kopi di tengah kesibukan.

Baca artikel terlengkap tentang kopi di KopiKita!

Sumber:

https://levista.in/blogs/news/different-types-of-instant-coffee

https://rahadiandimas.staff.uns.ac.id/files/2011/10/Proses-Produksi-Kopi-Instan.pptx

https://www.healthline.com/nutrition/instant-coffee-good-or-bad#TOC_TITLE_HDR_1