Secara umum, biji kopi memiliki karakter, bentuk, tekstur dan cita rasa yang khas. Demikian juga dengan biji-biji kopi asal Pulau Sumatera. Hal itu tentunya dipengaruhi oleh iklim, cuaca, kesuburan tanah dan varietas kopi itu sendiri.
Jika berbicara tentang kopi Sumatera, maka kita perlu mengetahui wilayah-wilayah dan varietas kopi apa yang dibudidayakan di Sumatera. Agar, kita dapat mengenal ragam karakter dan cita rasa dari kopi-kopi tersebut.
Umumnya, kopi di Sumatera dibudidayakan di dataran tinggi dengan varietas yang didominasi oleh Arabika. Adapun jenis Robusta dan Liberika biasanya ditanam di dataran rendah atau lahan gambut. Karena unsur hara dan kontur tanah Sumatera yang juga unik, hal tersebut memberikan ciri khas yang kompleks pada kopi-kopi tersebut.
Untuk itu, tak jarang kopi-kopi asal Sumatera menjadi sajian kopi andalan bagi kedai kopi dan kafe di Indonesia maupun mancanegara.
Nah, buat kamu yang sering nongkrong di berbagai kafe di Indonesia, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama-nama kopi asal Sumetera berikut ini:
Kopi Gayo
Kopi ini merupakan varietas kopi Arabika yang tumbuh di dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah. Gayo tumbuh pada ketinggian antara 1200 – 1700 mdpl. Jenis Gayo memiliki cita rasa yang kompleks.

Bentuknya kecil-bundar agak lonjong, memiliki keasaman yang seimbang dan after taste yang cukup panjang. Salah satu kekuatan kopi Gayo adalah aromanya yang harum dan strong.
Proses pengolahan yang umum pada kopi Gayo adalah washed process, honey, dan natural. Hal itulah yang membuat kopi Gayo memiliki cita rasa yang unik.
Kopi Mandailing
Kopi Mandailing adalah jenis kopi Arabika yang tumbuh di ketinggian 1.200 kaki di atas permukaan laut. Saat ini, Kopi Mandailing hanya tumbuh di dataran tinggi Mandailing, Sumatera Utara. Kopi ini memiliki cita rasa dan aroma yang kuat.

Jenis kopi ini memiliki tingkat keasaman yang cukup rendah, sehingga cocok bagi kamu yang tidak terlalu suka minum kopi. Mandailing juga memiliki aroma yang unik—spicy, fruity, dan floral.
Kopi Sidikalang
Kopi ini juga berasal dari Sumatera Utara, lebih tepatnya di daerah Kabupaten Dairi. Sidikalang memiliki body tebal, notes herbal, acidity rendah namun memiliki kadar bitterness yang lebih tinggi dan lebih intens. Kandungan kafein pada kopi Sidikalang juga tinggi, sehingga membuat kopi ini menjadi daya tarik tersendiri.

Sidikalang umumnya diproses dengan cara wet hulled atau giling basah. Hal inilah yang membuat aroma fruity-nya begitu kental dan nose-catching.
Kopi Kayu Aro/Kerinci
Kopi Kerinci tumbuh di wilayah Kayu Aro, Jambi. Karena berada di kaki Gunung Kerinci. Tanahnya pun kaya akan kandungan organik dan mineral, yang merupakan salah satu faktor penting bagi karakter kopinya yang khas.
Untuk varietas Arabika, kopi Kerinci memiliki karakter dengan body sedang, acidity rendah dan rasa sweet cinnamon. Namun after taste-nya tidak sepanjang kopi-kopi dari wilayah Sumatera Utara.

Proses pengolahan yang umum dilakukan pada kopi Kerinci adalah wet hulled/giling basah dan full wash.
Adapun kopi-kopi Sumatera lainnya yang tak kalah populer. Seperti kopi Lintong, Raja Lebong, Sipirok, Liwa, Pagar Alam, Liberika Meranti, dan lainnya.
Khusus di wilayah pesisir timur Sumatera, umumnya kopi yang dikembangkan oleh petani adalah jenis Liberika. Karena jenis ini yang paling tahan dengan ekosistem lahan gambut yang masam. Namun, produksi dan kualitasnya tidak sebanding dengan jenis kopi Arabika dan Robusta yang relatif diminati oleh pasar.
Nah, bagaimana pendapatmu tentang kopi-kopi yang ada di Sumatera? Tulis di kolom komentar ya!
Jika kamu merupakan produsen kopi dari berbagai daerah, jangan sungkan untuk membuka toko di platform KopiKita, sehingga para penikmat kopi dari seluruh Indonesia dapat mencicipi produksi kopi kamu. Ajukan bisnis ke platform KopiKita sekarang dengan mengisi form berikut ini.
Kamu penikmat kopi? Saatnya kunjungi platform KopiKita untuk menemukan kopi dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga terbaik.