Masing-masing proses pengolahan kopi dari hulu ke hilir memiliki peranan tersendiri dalam membentuk citarasa kopi, apalagi jika menyangkut cara kerja mesin roasting kopi. Salah satu tahapan penting dalam pengolahan kopi ialah proses roasting kopi. Proses ini dilakukan dengan berbagai tujuan seperti mengurangi kandungan air, mengeringkan biji kopi, serta memunculkan citarasa khas dari kopi.

Dalam prosesnya, roaster juga memanfaatkan mesin roasting kopi sebagai alat utama dalam melakukan proses roasting. Berikut sudah kami rangkum beberapa poin menarik mengenai cara kerja mesin roasting kopi:

Proses roasting dalam mesin roasting kopi 

Sebagaimana namanya, mesin roasting kopi tentu memiliki kegunaan utama untuk menyangrai biji kopi. Ada berbagai fase roasting yang dilalui biji kopi saat dimasukkan ke dalam mesin satu ini.

Fase pertama ialah fase drying. Pada fase ini, biji kopi yang berada dalam mesin roasting akan mulai menyerap sejumlah panas dan menguapkan kandungan air yang ada di dalamnya

Setelah kandungan air biji kopi mulai berkurang, proses roasting dalam mesin berlanjut ke fase kedua yaitu fase yellowing. Fase ini ditandai dengan biji kopi yang mulai mengembang dan  terkelupas dari kulitnya. 

Ditahap ini juga mesin roasting melalui sistem aliran udaranya akan membersihkan biji kopi dari kulitnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko terbakarnya kulit biji kopi di dalam mesin. Ini disebabkan oleh sifat kulit biji kopi yang mudah terbakar.

Proses roasting dalam mesin juga melalui fase lain bernama first crack. Pada fase ini, biji kopi akan mengalami crack pertama yang disebabkan adanya pelepasan energi panas dalam bentuk uap dari biji kopi bersamaan dengan gas karbon dioksida. 

Baca juga: Ingin Membeli Mesin Roasting untuk Bisnis Kopimu? Simak Dulu Artikel Ini

Fase first crack biasanya ditandai dengan suara biji kopi yang menyerupai kacang pecah. Pada fase ini, biji kopi dalam mesin juga akan mulai berproses hingga memunculkan karakter rasa dan aroma tertentu dari kopi. 

Lama proses roasting yang dilakukan di dalam mesin roasting akan berpengaruh pada level roasting kopi. Semakin lama dan semakin tinggi temperatur yang diatur dalam mesin roasting, maka semakin tinggi pula level roasting yang dimiliki oleh kopi.

Biji kopi akan tergolong ke dalam level dark roasted coffee jika proses roasting dalam mesin mencapai fase second crack. Pada level ini, kandungan minyak akan muncul ke permukaan biji kopi dan memunculkan berbagai karakter rasa dan aroma baru yang ada pada kopi.

Mesin roasting kopi komersil dan rumahan

Mesin roasting kopi dalam pemanfaatannya dapat terbagi menjadi mesin roasting kopi komersil dan mesin roasting kopi rumahan. 

Kedua jenis mesin ini memiliki sedikit perbedaan dimana pada mesin roasting kopi komersil, penggunaanya lebih diperuntukkan untuk aktivitas industri kopi, sedangkan mesin roasting kopi rumahan lebih banyak digunakan sebagai bagian dari kebutuhan pribadi.

Mesin roasting kopi komersil

Dalam industri kopi, mesin roasting menjadi salah satu bagian yang tidak bisa dipisahkan.

Ada beberapa jenis mesin roasting kopi menurut kapasitasnya. Mesin-mesin tersebut diantaranya ialah small commercial roaster, medium commercial roaster, large commercial roaster, dan extra large commercial roaster. 

Mesin roasting kopi menjadi penting karena dapat menunjang efektivitas produksi kopi. 

Keempat mesin tersebut memiliki kapasitas yang berbeda-beda. Misalnya, small commercial roaster memiliki kapasitas sekitar 5 – 15 kilogram, medium roaster berkapasitas 15 – 30 kilogram, large roaster berkapasitas 30 – 70 kilogram, dan extra large roaster berkapasitas diatas 70 kilogram. 

Mesin roasting kopi komersil juga terbagi menjadi dua jenis desain yaitu drum roaster dan fluid bed roaster. Pada drum roaster,  proses roasting berlangsung dengan cara memanaskan drum yang berputar. Mesin roasting dengan desain ini cocok mengahasilkan roastingan dengan profil dark.

Pada fluid bed roaster, proses roasting akan terjadi lebih cepat dan dengan energi yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan drum roaster. Mesin roasting dengan desain ini cocok menghasilkan roasting-an dengan profil light.

Baca juga: Cara Menyimpan Biji Kopi Roasted yang Baik Agar Tetap Segar

Mesin roasting kopi rumahan

Selain kebutuhan komersil, mesin roasting juga bisa digunakan secara pribadi di masing-masing rumah.

Mesin roasting kopi rumahan umumnya memiliki kapasitas yang lebih kecil dibandingkan mesin roasting kopi komersil.

Terdapat dua jenis desain mesin roasting kopi rumahan, yaitu hotair roaster dan drum roaster. Mesin roasting kopi hotair roaster secara garis besar memiliki kemiripan proses dengan mesin roasting fluidbed komersil. Hal yang sama juga terdapat pada mesin roasting drum roaster rumahan yang memiliki desain yang mirip dengan mesin drum roaster komersil.

Kegunaan mesin roasting kopi

Ada berbagai manfaat yang bisa diperoleh saat menggunakan mesin roasting kopi. Salah satu kegunaan mesin roasting kopi ialah semakin minimnya tenaga dan waktu yang diperlukan dari seorang roaster saat melakukan proses roasting biji kopi. 

Dalam proses roasting yang dilakukan secara manual, roaster seringkali diharuskan lebih ekstra dalam mengerahkan energi dan waktunya untuk mencapai tingkat kematangan biji kopi yang sesuai. 

Hal ini sedikit berbeda dengan proses roasting yang menggunakan mesin roasting. Melalui berbagai fitur teknologi yang ada seperti thermostat (pengatur suhu), mesin roasting dapat membantu memberikan hasil roasting-an yang sesuai dan dengan tingkat kematangan yang merata. 

Hal Inilah yang menjadikan penggunaan atau cara kerja mesin roasting khususnya dalam skala besar menjadi sangat direkomendasikan.

Jika kamu merupakan produsen kopi dari berbagai daerah, jangan sungkan untuk membuka toko di platform KopiKita, sehingga para penikmat kopi dari seluruh Indonesia dapat mencicipi produksi kopi kamu. Ajukan bisnis ke platform KopiKita sekarang dengan mengisi form berikut ini.


Kamu penikmat kopi? Saatnya kunjungi platform KopiKita untuk menemukan kopi dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga terbaik.