Dalam artikel sebelumnya, kamu sudah mengetahui bagaimana cara pembibitan kopi Robusta maupun Arabika dengan perbanyakan secara generatif bukan? Selain itu, ada juga cara pembibitan yang tidak kalah menarik untuk diketahui yaitu vegetatif.

Nah untuk melengkapi pengetahuanmu seputar dunia kopi, kali ini kami juga akan menjelaskan bagaimana cara pembibitan kopi Robusta secara vegetatif. Metode ini dinilai bisa menjamin kemurnian kopi lho khususnya untuk Kopi Robusta, penasaran kan dengan caranya? Simak penjelasan berikut ini!

Cara pembibitan kopi Robusta secara vegetatif dengan berbagai kelebihannya

Coffea sp atau tanaman kopi menjadi salah satu komoditas utama di perkebunan Indonesia dengan permintaan produksi setiap tahunnya yang selalu meningkat. Dengan hal ini, perbanyakan atau pembibitan tanaman kopi yang mudah dan terjangkau pun banyak dipilih oleh para petani. 

Meskipun teknik generatif banyak digunakan, vegetatif atau klonal memiliki eksistensi yang sama. Apalagi jenis kopi Robusta, banyak petani yang menggunakan cara satu ini untuk pembibitannya, sebab kopi Robusta memang tidak disarankan menggunakan teknik generatif untuk menghindari pembentukan populasi baru.

Perbanyakan secara vegetatif sendiri merupakan metode dalam menghasilkan bahan tanam menggunakan bagian dari tanamannya sebagai pengganti biji yang terdiri dari beberapa cara. Sebut saja okulasi, cangkok, sambungan, kultur jaringan, hingga setek.

Namun, salah satu cara yang paling populer dan banyak digunakan oleh para petani saat ini adalah teknik vegetatif dengan cara setek. Setek merupakan perbanyakan tanaman dengan menumbuhkan bagian/potongan tanaman seperti halnya akar, batang, maupun pucuk hingga menjadi tanaman yang baru.

Terdapat berbagai kelebihan dengan melakukan perbanyakan vegetatif secara setek ini, diantaranya:

  • Lebih cepat berbuah.
  • Memiliki sifat turunan yang sama dengan induk hingga keunggulan dari sifat induk bisa dipertahankan.
  • Memanfaatkan dua sifat unggul batang bagian bawah dan batang atas.
  • Mempunyai umur prekositas (mulai berbuah) lebih awal.

Perbanyakan klonal kopi menggunakan cara setek ini hanya memanfaatkan salah satu dari sifat keunggulan dari sumber bahan tanaman. 

Baca juga: Inilah Cara Pembibitan Kopi Generatif di Polybag

Prosedur perbanyakan kopi Robusta secara vegetatif

Perlu kamu ketahui, pembibitan secara vegetatif ini hanya bisa dilakukan jika pembibitan benih tidak menghasilkan tanaman yang sesuai dengan tanaman induknya. Terutama untuk spesies seperti Coffea canephora atau kopi Robusta.

Cara ini juga berlaku untuk persilangan dan hibrida seperti halnya persilangan antara kopi Arabika dan kopi Robusta yang disebut dengan Arabusta. Nah, tanaman yang dikembangkan secara vegetatif harus mempunyai kemiripan dengan induknya, yang berarti mereka berkembang biak sesuai tipenya.

Pembibitan secara vegetatif ini memainkan peran penting dalam pemilihan kopi. Sebab sangat memungkinkan menghasilkan varietas tahan lama dan kopi yang berdaya hasil tinggi.

Namun, penting juga memahami semua teknis penggunaan perbanyakan vegetatif ini sebagai pilihan untuk perbanyakan kopi. Salah satunya dengan menggunakan teknik setek yang cukup efektif dan memang banyak digunakan.

Jika saat ini kamu ingin mencoba menanam kopi Robusta sendiri atau sekedar ingin mengetahui teknik pembibitan kopi dengan cara ini, yuk intip prosedurnya berikut!

Pemilihan induk kopi

Hal pertama yang harus dilakukan sebagai cara pembibitan kopi Robusta ini yakni memilih bahan tanaman sebagai induk pohon kopi yang akan dikembangkan. Beda halnya dengan kopi Arabika, biasanya kopi Robusta menggunakan klon.

cara pembibitan kopi robusta
Untuk jenis kopi Setek lebih baik memakai sistem poliklonal adalah menerapkan pada teknik budidaya kopi yang memakai banyak klon. 

Beberapa klon yang dianjurkan yakni BP 308, BP 42, BP 534, dan sejenisnya. Klon ini bisa didapatkan di toko bibit terpercaya atau balai penelitian. Kopi Robusta memiliki sifat menyerbuk silang, jadi teknik budidaya yang dianjurkan adalah sistem poliklonal, seperti vegetatif setek ini.

Mempersiapkan alat dan bahan

Bahan yang perlu disiapkan untuk menyetek adalah pisau yang tipis dan tajam, gunting daun, perangsang akar, serta media tumbuh. Untuk perangsang akar, ini bisa dibeli di toko pertanian dengan bentuknya yang cair atau tepung.

Untuk jenis yang sering digunakan yakni Rooton F atau hormon untuk pertumbuhan akar. Perlu kamu ketahui, selain memakai obat pabrik, bisa juga memanfaatkan air kencing sapi lho.

cara pembibitan kopi robusta
Ada beberpa pelatan untuk dapat melakukan penyetekan pada buah kopi dan perlatan tersebut.

Disamping itu, siapkan juga media tumbuh untuk menumbuhkan akar dari batang yang akan di setek. Media tumbuhnya sendiri harus mempunyai drainase yang baik dan dapat mencengkram batang dengan kokoh.

Seperti yang sudah sedikit dijelaskan, penyetekan ini merupakan proses perbanyakan kopi untuk menumbuhkan akar  kopi dengan menggunakan media tumbuh dan lingkungan. Nah, media yang digunakan terdiri dari campuran pasir, humus atau pupuk kandang dengan perbandingan 3:1. Proses selanjutnya yakni membuat bedengan dengan media tumbuh ini kira-kira tingginya lima belas sentimeter.

Setelah itu, bedengan akan ditutup dengan dengan sungkup dari plastik yang bening. Tinggi sungkupnya sendiri sekitar 60 sentimeter. Sungkup tersebut harus bisa dibuka dan ditutup agar memudahkan pemeriksaan, dengan posisi bedengan yang berada dibawah pohon penaungnya.

Proses menyetek pohon kopi

Waktu efektif yang sangat dianjurkan melakukan proses ini adalah pada akhir musim penghujan. Tepatnya di akhir bulan April – Mei, atau sampai akhir bulan Juni. 

Petani harus memilih dahan yang umurnya 3 – 6 bulan, cukup muda tapi sudah berwarna cokelat. Kemudian akan dilakukan pemotongan pada ruas 2 – 4 dari pucuknya, dan pemotongan ini dilakukan secara miring agar ujung seteknya meruncing.

Cara untuk melakukan stek ada beberapa cara yang harus kamu lakukan sehingga proses dalam penyetekan kamu akan berjalan sesuai yang diharapkan jika kopi yang kamu stek dapat berbuah dengan baik.

Untuk panjang setek ini kira-kira sepuluh sentimeter, setengah dari helai-helai daunnya digunting untuk mengurangi penguapan. Agar tidak kering, ranting yang di setek harus dijaga dengan meletakkannya dalam karung basah.

Jika ranting sudah dipotong, pangkal setek dicelupkan ke cairan perangsang akar. Apabila hormonnya buatan pabrik kaca, aturan penggunaannya sendiri bagi yang memanfaatkan urine sapi harus mencairkan seratus mililiter urine dengan satu liter air.

Lalu, bahan setek tersebut akan dicelupkan selama 10 – 15 detik sebelum nantinya ditancapkan ke media tumbuh. Jika sudah, setek pohon kopi akan ditancapkan pada bedengan dengan media tumbuhnya yang berjarak 15 x 15 sentimeter.

Nah, proses setek pun selesai dilakukan. Namun bedengan harus rutin disiram air dengan menggunakan gembor (alat penyiram tanaman) 1 – 2 kali sehari dengan cara membuka dan menutup sungkup tadi, dan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak tanaman.

Jika sudah tiga bulan dalam media tumbuh, setek biasanya mulai berakar dan di bulan ke-4, setek kopi pun sudah siap untuk dipindahkan kedalam polybag.

Baca juga: Pecinta Kopi, Ketahui Yuk Cara Menanam Kopi Robusta!

Pembibitan pohon kopi

Jika proses setek sudah selesai, tahap selanjutnya adalah pembibitan. Dalam hal ini, petani akan menyiapkan tempat yang sudah diberi naungan untuk pembibitan pohon kopi agar terhindar dari panas matahari serta guyuran hujan secara langsung.

Untuk persiapan kawasan memerlukan bibit kopi Setek.

Naungan tersebut bisa menggunakan daun sirap atau paranet. Setelah itu, akan disiapkan media tanam yang terdiri dari campuran tanah dengan komposisi 2:1. 

setek tanaman kopi dari bedengan sebelumnya pun dipindahkan ke polybag. Jika sudah, polybag diletakkan secara berbaris dengan lebar satu meter untuk memudahkan perawatannya. 

Perawatan

Perawatan yang diperlukan untuk bibit pohon kopi Robusta ini yakni penyiraman dan pemupukan. Proses penyiraman harus dilakukan 1 – 2 kali sehari atau bisa disesuaikan juga dengan kelembaban tanahnya.

Pemupukan sendiri dapat dilakukan dengan menyiramkan campuran kotoran sapi, air, dan urea dengan komposisi perbandingannya 10:10:1. Sementara, untuk dosis penyiraman pada setiap bibit pohon kopi kira-kira satu batok kelapa setiap minggunya. Nah, bibit pohon kopi ini bisa dipindahkan ke areal tanam jika sudah berumur 8 – 9 bulan.

Sejak bibit ditanam di areal perkebunan, Anda harus rutin merawatnya. Pemeriksaan rutin bisa dilakukan dua kali per minggu.

Sebagai informasi, setek tanaman Kopi Robusta ini bisa tumbuh dengan sangat baik jika kondisi lingkungan tempat setek diakarkan memiliki kelembaban udara yang tinggi (90 persen). Namun temperatur udara pun harus dijaga, jangan terlalu tinggi (26 – 30 derajat Celcius).

Itulah penjelasan seputar cara pembibitan kopi Robusta dengan metode vegetatif yang perlu kamu ketahui. Dengan memahami hal ini, kamu sebagai pecinta kopi tentu semakin kagum bukan betapa unik dan beragamnya pembibitan kopi hingga bisa menghasilkan biji kopi terbaik yang menghasilkan cita rasa unik untuk secangkir kopi yang kamu nikmati.

Jika kamu merupakan produsen kopi dari berbagai daerah, jangan sungkan untuk membuka toko di platform KopiKita, sehingga para penikmat kopi dari seluruh Indonesia dapat mencicipi produksi kopi kamu. Ajukan bisnis ke platform KopiKita sekarang dengan mengisi form berikut ini.


Kamu penikmat kopi? Saatnya kunjungi platform KopiKita untuk menemukan kopi dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga terbaik!