Semakin jatuh cinta dengan sajian kopi, semakin menuntun kita untuk menelusuri bagaimana tanaman ini tumbuh. Salah satunya yakni bagaimana cara pembibitan kopi yang dilakukan para petani hingga bisa menghasilkan biji terbaik yang bisa kamu nikmati saat ini.
Nah, cara pembibitan kopi secara generatif di polybag adalah salah satunya. Hal ini banyak dilakukan oleh para petani kopi, karena sangat mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengetahui lebih jauh, yuk simak penjelasannya berikut ini!
Cara pembibitan kopi secara generatif menggunakan polybag
Perlu kamu ketahui, tanaman kopi sendiri digolongkan kedalam genus Coffea yang masih keluarga Rubiaceae. Genus Coffea ini mempunyai lebih dari seratus anggota spesies, yang dari jumlah itu hanya ada tiga spesies yang dibudidayakan untuk tujuan komersial.
Tiga diantaranya yakni Coffea Arabica, Coffea Canephora, serta Coffea Liberica.
Umumnya, tanaman kopi yang dimanfaatkan untuk diekstrak sebagai minuman hanya bijinya saja. Akan tetapi, di beberapa wilayah ada juga yang mengkonsumsi daun kopi dengan cara diseduh seperti halnya daun teh.
Adapun prosedur yang bisa dilakukan untuk pembibitan atau memperbanyak tanaman kopi ini yakni dengan dua cara. Secara generatif dan vegetatif.
Jika diperhatikan secara teknis, cara pembibitan kopi secara generatif memang lebih mudah dilakukan dibandingkan secara vegetatif. Tapi secara genetis, pembibitan vegetatif bisa memperoleh bahan tanaman yang sama dengan tanaman induknya.
Dalam ulasan kali ini, kami akan menjelaskan seputar proses pembibitan kopi dengan cara generatif yang biasa digunakan oleh para petani kopi. Generatif memang menjadi cara yang cukup banyak digunakan oleh para petani untuk melakukan pembibitan kopi.
Pembibitan tersebut dilakukan dengan cara menyemaikan biji atau benihnya, proses generatif disebut juga dengan pembibitan benih. Adapun cara yang biasa dilakukan, yakni:
Menyiapkan benih kopi unggul
Dalam hal ini, para petani bisa mendapatkan benih dari berbagai produsen yang menyediakan berbagai benih kopi unggul, dan tentunya sudah mengantongi SK Menteri Pertanian. Hal ini perlu diperhatikan agar memperoleh benih kopi terbaik.
Namun jika memang hal itu tidak memungkinkan, mereka biasanya akan menyeleksi benih kopi yang dimulai dengan memilih tanaman induk. Kemudian memilih tanaman yang paling produktif dan sehat.
Dari tanaman induk yang sudah terpilih, buah kopi yang berwarna merah dan sudah matang akan dipetik. Jika sudah dipetik, dilakukan sortasi dengan memilih buah terbaik yang sudah matang sempurna, tidak cacat, tidak berpenyakit, serta mempunyai ukuran normal.
Melakukan seleksi pada benih kopi
Tahapan dari cara pembibitan kopi ini dilakukan untuk benih atau biji yang diseleksi sendiri.
Jika sudah mendapatkan buah kopi yang memenuhi persyaratan sebagai benih, para petani kopi perlu melakukan beberapa hal seperti:
- Mengupas kulit buah tanpa mengupas kulit tanduk, caranya bisa dengan dimasukkan ke dalam kain karung serta mencelupkannya ke dalam air hingga basah semua. Setelah itu, buah akan diangkat dan injak-injak kemudian bijinya dicuci hingga bersih.
- Selanjutnya, sortasi pada bentuk, berat, dan ukuran benihnya akan dilakukan. Dalam hal menyeleksi berat, petani akan merendamnya dalam air lalu buang bijinya, dalam hal bentuk pilihlah buah kopi yang baik dan sempurna, serta untuk ukuran pilihlah ukuran biji yang seragam.
- Jika sudah kering, biji diangin-anginkan kurang lebih sekitar 1 – 2 hari dan dihindarkan dari sinar matahari secara langsung.
- Sesudah itu, biji direndam dalam fungisida sekitar lima menit.
- Jika memang benih akan disimpan, tempat yang gelap, kering, dan sejuk harus dipilih. Dengan penyimpanan ini bisa menurunkan kemampuan tumbuh benih kopi.
Perlu kamu tahu, biji kopi yang sudah melalui tahap seleksi dan pembenihan harus segera diseleksi. Peluang tumbuhnya pun bisa mencapai 90 – 100 persen, namun sesudah enam bulan disimpan akan turun sekitar 70 – 60 persen.
Penyemaian biji kopi
Langkah pertama yang harus dipersiapkan yakni media persemaian dan pemilihan tempat yang teduh atau dinaungi pohon. Kemudian petani akan membuat bedengan atau gundukan tanah selebar satu meter dan panjangnya bisa disesuaikan dengan kondisi lahan.
Kemudian bedengan tersebut dilapisi dengan pasir halus setebal 5 – 10 sentimeter, dan untuk menghindari jamur furadan atau insektisida pembasmi hama akan ditaburkan. Benih dibenamkan secara berbaris yang kedalamannya 0,5 – 1 sentimeter dengan jarak tanam untuk benih kopi ini sekitar tiga sentimeter antar baris dan lima sentimeter antar larik.
Setelah itu, kopi dibenamkan dengan bagian punggung menghadap ke atas dan benih kopi bisa ditanam dengan atau tanpa lapisan tanduk. Bedenganpun perlu disiram dua kali sehari, di pagi dan sore hari.
Sekitar 4 – 8 minggu benih kopi akan berkecambah di dataran tinggi yang suhunya sejuk. Untuk dataran rendah yang cukup panas, biasanya 3 – 4 minggu benih sudah mulai berkecambah.
Kecambah baru bisa dipindahkan jika sudah mencapai fase kepelan, dengan ciri telah keluar keping daun.
Pemindahan bibit kopi ke polybag
Nah, inilah proses dari cara pembibitan kopi generatif yang cukup ditunggu. Jika benih kopi sudah siap, bisa langsung memindahkan biji kopi ke polybag.
Adapun cara yang perlu kamu ketahui yakni:
- Tempat pembibitan akan disiapkan dan petani akan membuat naungan beratap paranet satu lapis agar tidak terkena terik matahari serta hujan secara langsung.
- Polybag disiapkan, kemudian diisi dengan media tanam (terdiri dari pasir, kompos, serta tanah yang perbandingannya 1:2:1). Lalu polybag ditempatkan tempat pembibitan.
- Kecambah dipindahkan ke polybag, dengan cara mencungkil tanahnya bukan mencabut akarnya. Dikhawatirkan pencabutan justru akan merusak perakaran tanaman kopi yang baru saja tumbuh.
- Dalam tahap ini, para petani kopi juga sekaligus bisa melakukan sortasi benih. Dengan memilih kecambah yang berakar lurus, dan biasanya kopi akan tumbuh kerdil jika akar kecambah tidak lurus.
Jika sudah melakukan pemindahan ke polybag, perawatan bibit tanaman kopi ini perlu dilakukan. Dengan cara melakukan penyiraman 1 – 2 kali sehari, tergantung dari kelembaban tanah.
Untuk pemupukan susulan, bisa dilakukan minimal pada bulan ke-3 serta ke-5. Bibit tanaman kopi pun bisa ditanam ke area perkebunan jika sudah berumur 8 – 9 bulan. Bagaimana, sangat menarik bukan? Cara pembibitan kopi secara generatif menggunakan polybag tersebut tentunya bisa menambah ilmu baru dan menambah kecintaanmu pada dunia kopi. Seperti yang diketahui, dalam menghasilkan kopi nikmat yang tersaji, prosesnya pun cukup panjang dilakukan. Semoga bermanfaat!
Jika kamu merupakan produsen kopi dari berbagai daerah, jangan sungkan untuk membuka toko di platform KopiKita, sehingga para penikmat kopi dari seluruh Indonesia dapat mencicipi produksi kopi kamu. Ajukan bisnis ke platform KopiKita sekarang dengan mengisi form berikut ini.
Kamu penikmat kopi? Saatnya kunjungi platform KopiKita untuk menemukan kopi dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga terbaik!