Di musim pancaroba ini, kadang hujan kadang panas, ada satu minuman yang terdengar menyegarkan, yaitu Cold Brew. Tetapi haruskah kita memilih Cold Brew atau Iced Coffee? Dan apa perbedaan antara kedua minuman kopi menyegarkan tenggorokan ini?
Di artikel ini, kita akan membahas tentang minuman kopi dingin. Dari metode brewing hingga rasa, kita juga melihat perbedaan antara minuman kopi yang populer ini. Cold Brew dan Iced Coffee, apa bedanya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Cold Brew dan Iced Coffee
Bagaimana kedua minuman ini dibuat, apa yang membedakannya? Perbedaan utama antara Iced Coffee dan Cold Brew adalah bagaimana setiap minuman ini disiapkan dan disajikan. Seperti namanya, Iced Coffee adalah kopi biasa yang diseduh yang didinginkan menggunakan es. Untuk membuatnya, kamu hanya perlu menyeduh kopi panas seperti biasa. Kamu dapat mendinginkan kopi panas ini atau menyeduhnya langsung di atas es. Sementara Cold Brew minuman kopi yang diseduh menggunakan air dingin. Cold Brew dibuat dengan seduhan bubuk kopi kasar dalam air dingin selama 8 hingga 24 jam.
Tapi apa sebenarnya yang terjadi di proses brewing pada kedua minuman ini, dan bagaimana bisa minuman tersebut menghasilkan rasa yang berbeda? Ternyata perbedaan waktu dan suhu sangat mempengaruhi hasil akhir kopi.
Fenomena Cold brew ada di mana-mana, dari kedai kopi kecil hingga kafe multinasional. Prinsip pembuatannya sangat sederhana, yaitu kopi diseduh dengan air dingin, bukan panas. Karena panas membantu dalam ekstraksi, sehingga pada Cold Brew, perlu diimbangi dengan meningkatkan waktu brewing secara dramatis.
Cold Brew selalu akan memerlukan waktu berjam-jam untuk ekstraksi yang optimal. Meskipun itu, Cold Brew tetap tidak bisa mencapai tingkat ekstraksi yang sama dengan ekstraksi panas. Hasil ekstraksi juga sangat berbeda dari jenis minuman kopi lainnya.
Kopi yang dibuat dengan teknik Cold Brew memiliki nilai kadar ph sebesar 6,31 pH. Kopi ini cocok untuk kamu yang tidak menyukai kadar asam dalam kopi karena pH nya lebih tinggi daripada kopi yang diseduh dengan air panas. Hal tersebut membuat Cold Brew terasa lebih chocolaty dan malty daripada kopi yang diseduh dengan air panas.
Mari kita bahas satu-persatu faktor yang dapat menjelaskan penyebab perbedaan ini.
Waktu
Proses pembentukan karakter dan rasa dari minuman kopi, atau yang dikenal dengan “ekstraksi”, dipengaruhi oleh banyak sekali faktor. Namun, yang paling menonjol adalah waktu.
Dari penjelasannya sebelumnya, kita tahu bahwa Cold Brew menggunakan metode seduhan yang panjang yaitu berlangsung dari 8 hingga 24 jam. Untuk menyeduh (brewing), yang digunakan umumnya adalah air biasa dengan suhu ruang atau dengan air dingin. Ini jugalah yang membedakan Cold Brew dengan kopi biasanya, kopi Cold Brew tidak pernah terkena paparan (suhu) panas sehingga tidak ikut mengekstraksi karakter acidity dari kopi. Selain itu, hasil Cold Brew pun cenderung dirasa lebih ringan dan istimewa.
Sedangkan untuk membuat Iced Coffee itu lebih simpel, hampir sama—bahkan sama—dengan menyeduh ala Manual Brew seperti biasanya. Setelah seduh biasa dengan air panas, maka kopi yang tadi akan didinginkan dengan menambahkan es batu lagi ke dalamnya. Atau, bisa juga dengan memakai cara ala Japanese Iced Coffee, yaitu menyeduh langsung ke atas server yang sudah ditambahkan es batu di dalamnya.
Karena diseduh seperti Manual Brew lazimnya, metode ini pun menggunakan air panas—namun dengan suhu yang tidak terlalu ekstrim. Rasa yang didapat umumnya sedikit lebih bitter dan lebih full bodied dibandingkan dengan Cold Brew.
Suhu air
Suhu air yang tepat sangat bergantung pada selera peminum kopinya—ingin minum kopi yang bagaimana? Yang pahit, yang manis, asam, flat, atau bagaimana?
Yang lebih penting untuk dipahami adalah pengaruh suhu kopi terhadap rasa kopi yang muncul, sehingga orang tidak terjebak pada pemahaman bahwa suhu air tertentu pasti lebih baik daripada suhu air yang lain. Karena semua serba relatif. Tergantung jenis kopinya, profil sangrainya, kualitas airnya (pH, TDS, dll), dan yang terpenting rasa yang ingin dicapai seperti apa.
Semakin tinggi suhu air yang dipakai untuk menyeduh kopi, maka akan menghasilkan ekstraksi semakin tinggi
Biasanya, peminum kopi yang senang rasa pahit akan menyeduh kopinya dengan suhu air mendidih. Karena semakin tinggi suhu air, semakin tinggi pula ekstraksinya. Saking tingginya, kita mengenal istilah “over-extracted” untuk tingkat ekstraksi yang terlalu tinggi atau berlebihan. Dan salah satu ciri terjadinya over-extraction pada kopi kamu adalah rasa pahit yang berlebihan.
Jadi, kalau kamu merasa kopi kamu selama ini terlalu pahit dan kamu ingin mengurangi rasa pahit itu, salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah menurunkan suhu air. Tapi kalau suhu air yang kamu gunakan sudah teramat sangat rendah (misal: 50 derajat Celcius), dan kopi kamu masih terlalu pahit juga, maka masalah bukan berada pada suhu airnya. Masalah bisa datang dari biji kopinya, profil sangrainya, teknik seduhnya, bahkan kualitas airnya sendiri. Kalau tidak mau pusing, cukup tambahkan gula.
Menurut National Coffee Association suhu air paling baik dalam membuat kopi ideanya adalah 195 derajat Fahrenheit sampai 205 derajat Fahrenheit atau 90 – 96 derajat Celcius. Para barista profesional menyetujui rentang suhu air yang ideal untuk menyeduh kopi yaitu 85 – 95 derajat Celcius. Tapi beberapa orang biasanya menggunakan suhu di bawah 90 derajat Celsius saat menyeduh dengan metode Manual Brew. Semuanya lagi-lagi dikembalikan kepada selera masing-masing. Yang jelas suhu tidak pernah di atas 96 derajat Celsius karena akan membuat kopi terasa pahit dan flavor pada kopi bisa saja hilang.
Seperti apa rasanya?
Semua faktor ini mempengaruhi seberapa cepat rasa akan keluar dari biji kopi.
Cold Brew ini bersuhu rendah, tekanan rendah, dan membutuhkan banyak waktu. Inilah sebabnya mengapa rasa yang dihasilkan bisa sangat berbeda dari minuman kopi dingin lainnya.
Cold Brew itu lembut dan rumit, dan terkenal dengan rasanya yang manis dan memanjakan yang kita semua kenal dan cintai. Selain rasa yang unik ini, Cold Brew mungkin juga memiliki lebih banyak kafein daripada Iced Coffee biasa. Dengan waktu ekstraksi yang lebih lama, maka lebih banyak kafein terekstraksi dari biji kopi.
Dan seperti apa rasanya Iced Coffee? Hanya perlu air panas, maka ekstraksi terjadi jauh lebih cepat, dan senyawa rasa yang dihasilkan akan terasa tebal, pahit, dan asam. Kamu juga akan menemukan lebih sedikit rasa mellow yang khas dan rasa kopi yang lebih tradisional.
Kesimpulan
Itulah tadi perbedaan antara Cold Brew dan juga Iced Coffee. Intinya, teknik pembuatan kopi dengan Cold Brew akan jauh lebih menyehatkan dibandingkan Iced Coffee biasa. Kamu juga bisa minum dan cobain Cold Brew yang dijual di berbagai toko.
Jika kamu merupakan produsen kopi dari berbagai daerah, jangan sungkan untuk membuka toko di platform KopiKita, sehingga para penikmat kopi dari seluruh Indonesia dapat mencicipi produksi kopi kamu. Ajukan bisnis ke platform KopiKita sekarang dengan mengisi form berikut ini.
Kamu penikmat kopi? Saatnya kunjungi platform KopiKita untuk menemukan kopi dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga terbaik.