Kamu mungkin pernah mendengar istilah “krema” ketika berada di suatu coffee shop sebelumnya, tetapi mungkin tidak yakin apa yang dibicarakan oleh para barista itu. Apa yang dibicarakan sebagai krema itu secara luas dianggap sebagai standar emas dalam pembuatan espresso. Namun, tak jarang juga perbedaan pendapat mengenai pentingnya krema.

Hubungan krema dan espresso memiliki sejarah panjang. Oleh karena itu, krema memiliki posisi sendiri. Penasaran dengan krema dan pentingya untuk espresso? Mari selami lebih jauh lagi tentang krema!

Apa Itu Krema?

Krema adalah lapisan tipis busa berwarna kuning tua hingga cokelat gelap yang ditemukan di permukaan segelas espresso saat ekstraksi espresso. Secara teknis, krema tidak mempengaruhi rasa espresso, tetapi para ahli umumnya setuju bahwa krema merupakan indikasi yang baik mengenai bagaimana kualitas biji kopi yang digunakan. Krema mulai diperhatikan ketika Achille Gaggia pada tahun 1948 mulai menjual mesin espresso modern menggunakan piston yang digerakkan tuas untuk mendorong air melalui bubuk kopi dengan tekanan lebih besar dari sebelumnya.

Krema terbentuk selama proses ekstraksi saat air dan minyak biji kopi teremulsi. Setelah biji kopi dipanggang, biji kopi mulai melepaskan CO2. sebagian besar gas tersebut dilepaskan ke udara, tetapi sisanya dilepaskan di dalam selama penggilingan. Ketika air panas menyentuh bubuk kopi dengan tekanan tinggi dari mesin espresso, air mengemulsi minyak dalam kopi dan kemudian menjadi jenuh dengan CO2. Dari proses inilah banyak gelembung kecil dihasilkan dan akhirnya membentuk lapisan krema berbusa. Sederhananya, krema terbentuk dari proses tabrakan antara cairan lighter liquid dengan darker liquid.

Sejarah Singkat Relasi Espresso dan Krema

Mesin espresso yang pertama kali dipatenkan pada 1984 adalah model mesin yang dirancang oleh Angelo Moriondo dari Turin, Italia. Model mesin Moriondo termasuk cukup revolusioner. Mesin ini telah mampu menggunakan tekanan 1,5 bar, dua boiler secara terpisah, serta uap dan air untuk menghasilkan espresso. 

Pada awal abad ke-20, Luigi Bezzera melakukan beberapa perbaikan pada desain Moriondo. Dia menurunkan suhu ke kisaran 195 F yang menghasilkan espresso dengan rasa lebih enak. Bertolak dari desain Moriondo, Bezzera menemukan cara menyeduh espresso langsung ke cangkir dalam hitungan detik. Namun, dia tidak mengerti bagaimana memasarkan desainnya sehingga seorang pria bernama Desiderio Pavoni membeli hak patennya. Keduanya berkolaborasi untuk membuat mesin yang lebih baik dengan katup pelepas tekanan dan tongkat uap yang mereka perkenalkan di Pameran Milan 1906. Hingga saat ini, merek tersebut bernama “La Pavoni”.

Akhirnya, pada tahun 1948, Giovanni Achille Gaggia menemukan mesin yang digerakkan oleh tuas yang pada perkembangannya menjadi mesin espresso modern. Tentu saja, mesin asli ini dioperasikan secara manual, tetapi pada dasarnya mesin manual tersebut menggunakan mekanisme yang sama dengan mesin espresso pada saat ini. Penemuan Gaggia ini tidak hanya memberi mesin espresso modern, tetapi lebih dari itu juga espresso modern. Tekanan tinggi mampu menciptakan buih di atas segelas espresso. Buih ini disebut Gaggia sebagai “caffe creme” yang memberikan identitas kualitas tinggi pada espressonya. Sejak saat itulah krema dianggap sebagai indikator kualitas espresso.

Krema Bagus vs Krema Buruk

Ada beberapa ciri yang menjadi penentu apakah sebuah krema itu bagus atau tidak. Bahkan, lebih penting lagi, ada beberapa indikator estetika dari krema yang jelek atau buruk, yang mungkin menjadi penanda bahwa mutu biji kopi dalam espresso kamu juga tidak bagus. Setidaknya ada tiga indikator krema yang bagus atau tidak.

Pertama, krema harus memiliki keseimbangan warna yang tepat. Warna krema yang terlalu gelap memang tidak menjadi masalah, tetapi jika terlalu terang berarti tidak baik. Krema harus berwarna kuning kecoklatan atau merah-emas.

Selanjutnya, krema harus halus. Jika krema berpasir, kamu mungkin akan memiliki masalah. Krema yang bagus terbuat dari ribuan gelembung kecil yang menciptakan permukaan berbusa dan lembut. Di krema yang bagus, tidak ada ruang sama sekali untuk gelembung besar.

Selain itu, krema yang bagus memiliki daya tahan. Idealnya, krema akan bertahan sekitar dua menit sebelum menghilang ke dalam sisa espresso. Krema yang bertahan kurang dari satu menit mungkin mengindikasikan adanya masalah pada biji kopi yang digunakan. Krema yang ideal juga berarti tidak terlalu kental atau terlalu encer. Pada umumnya, barista menginginkan krema yang berjumlah 1/10 dari espresso.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Krema

Krema tidak hanya dipengaruhi oleh proses pelepasan CO2 dan kandungan minyak nabati dalam biji kopi. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi warna, durasi, ketebalan, dan penampilan krema secara keseluruhan. Beberapa di antaranya adalah proses kopi, suhu air seduh, tanggal pemanggangan biji kopi, lama ekstraksi, dan jenis biji kopi yang digunakan. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi krema.

1. Proses Kopi

Biji kopi yang baru dipanggang akan membentuk lebih banyak krema pada espresso. Hal ini dikarenakan biji kopi masih mengeluarkan gas dari proses pemanggangan, sehingga krema yang didapatkan akan cenderung lebih tebal.

2. Warna Biji Kopi

Secara umum, semakin gelap biji hasil sangrai, semakin banyak pula minyak nabati yang keluar ke permukaan biji kopi. Minyak nabati bisa keluar saat biji terkena panas, dikemas, dan digiling. Oleh karena itu, semakin gelap biji kopi, krema yang dihasilkankan semakin sedikit dan tidak optimal karena minyak nabatinya telah banyak yang keluar ke permukaan. 

3. Teknik dan Mesin

Banyak mesin espresso yang dijual memiliki kontrol otomatis. Meskipun mesin espresso seperti ini nyaman digunakan, mesin espresso ini biasanya memiliki intensitas ekstraksi yang tidak stabil dan prosesnya dapat membatasi pembentukan krema dibandingkan dengan mesin espresso secara semi-otomatis. Oleh karena itu, apabila kamu ingin ekstraksi yang lebih stabil, kamu bisa menggunakan mesin espresso semi-otomatis atau manual.

Pentingkah Krema untuk Espresso?

Meskipun tampaknya krema yang bagus adalah definisi dari secangkir espresso yang sempurna, tetapi sebenarnya ini tidak sepenting yang dikatakan beberapa orang. Krema memang menambah rasa espresso diinginkan. Namun, ini tidak berarti bahwa jika krema yang enak pasti memberikan rasa espresso yang enak pula. pada kenyataannya, sangat mungkin untuk menikmati secangkir espresso yang enak tanpa krema yang sempurna.

Ada beberapa ketidaksepakatan di antara para ahli kopi tentang seberapa penting krema untuk espresso. Jika kamu seorang barista atau penggemar kopi yang berpengalaman, kamu mungkin memiliki pendapat sendiri tentang seberapa penting krema itu. Namun, jika kamu baru memulai perjalanan kopi, bisa jadi kamu bingung dengan posisi krema ini.

Seperti kebanyakan debat tentang hal lain di dunia kopi, perbincangan tentang krema kemungkinan besar akan sepenuhnya tergantung pada preferensi pribadi. Krema memang bisa menambahkan rasa yang melekat pada espresso, tetapi itu tidak mungkin menjadi satu-satunya faktor yang membuat espresso enak dinikmati. Biji kopi, roastery, dan mesin espresso juga turut memainkan peran besar untuk membuat espresso yang enak.

Salah satu alasan mengapa krema menjadi standar kualitas di dunia espresso adalah karena tradisi. Sebagian besar budaya kopi sebenarnya merupakan kelanjutan dari kekayaan sejarah yang terbentang ratusan tahun. Selain itu, alasan lain para ahli kopi memiliki obsesi untuk mendapatkan krema yang tepat adalah karena krema, dalam banyak hal, memberi petunjuk tentang espresso yang akan kita minum, seperti usia pemanggangan, kualitas biji kopi, dan suhu air. Meskipun tidak memberi gambaran lengkap, krema tetap bisa memberi tahu apa yang bisa kita harapkan dari espresso melalui itu semua.

Kesimpulan

Krema adalah lapisan berwarna kuning tua yang berada di atas espresso. Seperti yang tadi telah dijelaskan, krema ini terbentuk pada saat ekstraksi espresso. Mirip dengan mencicipi anggur atau bir baru untuk pertama kalinya, krema adalah bagian dari pengalaman awal espresso baru. 

Krema bisa dilihat sebagai kesan pertama dari espresso karena krema akan menjadi hal pertama yang bisa kamu amati dan rasakan ketika mencicipi espresso. Namun, apakah krema menjadi penilai kualitas tertinggi atau tidak sebenarnya tidak benar-benar penting. Kamu bisa menentukan sendiri apa yang kamu inginkan dari sebuah espresso, kamu bisa menikmati espresso, dan memutuskan sendiri apa yang kamu suka dari espresso—terlepas dari krema.

Nah, kalau menurut kalian gimana? Pentingkah krema pada espresso?


Kamu penikmat kopi? Saatnya kunjungi platform KopiKita untuk menemukan kopi dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga terbaik.