Sejarah kopi memiliki perjalanan yang sangat panjang, minuman yang beraroma khas dan berwarna coklat kehitaman ini sangat diminati banyak orang, buktinya dengan merebaknya kedai kopi di Indonesia. Kita pasti juga sering menemukan kedai kopi berjejeran di pinggir jalan.
Kopi, si hitam manis dengan aromanya yang khas seringkali menjadi primadona berbagai kalangan, dari anak muda hingga orang tua. Siapa sangka kopi yang menjadi minuman kegemaran banyak orang ini pernah menjadi minuman haram di dunia? Penasaran, kan? Yuk, simak kisah-kisah menarik dari sejarah kopi yang menjadi saksi biksu kesuksesan minuman kopi.
Ada kisah menarik tentang sejarah kopi, nih
Konon, Raja Gustaff II (1594 -1632) dari Swedia menghukum mati saudara kembarnya, karena mereka dianggap telah melakukan kejahatan yang dituduhkan kepada mereka. Untuk menentukan siapa yang bersalah, sang raja menetapkan aturan yang unik dan tak lazim.
Salah seorang hanya diizinkan minum kopi seumur hidupnya, sedangkan yang lain hanya boleh minum teh. Nah, siapa pun yang meninggal lebih dulu akan dianggap bersalah. Ternyata, orang pertama yang meninggal adalah peminum teh berusia 83 tahun, meski sudah terlambat, akhirnya tetap dinyatakan bersalah. Sejak itu, negara-negara Swedia dan negara-negara di wiliayah Skandinavia menjadi terlalu obsesi dan fanatik terhadap kopi. Mungkin mereka percaya bahwa dengan minum kopi, umur mereka bisa hidup lebih panjang.
Kisah Raja Gustaff II dan aturan minum kopinya ini hanyalah salah satu kisah unik yang mewarnai perjalanan kopi. Di beberapa tempat dan negara, terdapat banyak legenda dan cerita tentang kopi, meskipun cerita tersebut telah bercampur aduk antara legenda dan sejarah.
Awal mula sejarah kopi di dunia
Awal sejarah kopi dimulai dari sekitar abad ke-3, ada seorang penggembala kambing di Ethiopia bernama Kaldi. Kaldi dikenal sebagai penggembala yang baik dan sangat bertanggung jawab terhadap hewan-hewan yang diasuhnya. Suatu hari, kambing-kambing itu tidak pulang dan Kaldi pergi mencarinya. Saat ditemukan, Kaldi melihat tingkah aneh kambing-kambingnya, melompat-lompat kegirangan, seperti sedang mabuk.
Tentu saja Kaldi terkejut dan mencari tahu apa yang telah membuat kambing-kambing itu “kegirangan”? Kaldi kemudian tertarik pada sekelompok biji merah menyala yang tergeletak di semak-semak dan dimakan oleh kambing-kambingnya. Karena penasaran, Kaldi pun mencoba memakan biji merah yang ternyata adalah biji kopi. Ajaibnya, tepat setelah itu, Kaldi ikut menari dengan gembira, seperti tingkah laku kambing-kambing tersebut.
Pada saat itu, seorang pria yang berasal dari kota lewat. Pria yang bernama Aucuba itu merasa mengantuk, lelah dan lapar. Aucuba yang kebetulan menyaksikan “aksi gila” Kaldi dan kambing-kambingnya. Karena lapar, Aucuba pun mencoba memakan biji merah yang dimakan Kaldi. Tak lama kemudian, Aucuba merasakan tubuhnya menjadi segar, energinya pulih, rasa kantuknya hilang dan siap untuk melanjutkan perjalanannya.
Jadi, Aucuba membawa beberapa biji merah tersebut ke kota dan mencampurnya dengan makanan lain. Ia juga menggunakan biji merah sebagai ramuan untuk minuman para biarawan agar mereka tetap terjaga saat berdoa. Aucuba juga menyebarkan biji-biji merah ajaib itu ke kota dan biara lain, hingga akhirnya ia menjadi orang kaya. Sementara itu, kisah Kaldi dengan kambing-kambingnya belum diketahui secara pasti bagaimana kelanjutannya.
Kopi menjadi minuman terlarang di dunia
Meskipun banyak legenda, mitos, dan klaim oleh berbagai pihak, sejarah mencatat bahwa penanaman kopi komersial pertama kali dipraktekkan di Arab pada abad ke 15. Untuk jangka waktu yang lama, perdagangan komoditi yang berkelas tersebut diawasi dengan sangat ketat, para petani Arab berusaha dengan berbagai cara untuk mencegah negara lain mendapatkan biji kopi mereka yang berharga. Seiring waktu, biji kopi dan potongan tanamannya menyebar ke daerah Aden, Mesir, Suriah, serta Turki di mana kopi terkenal sebagai “anggur arab”.
Dari dunia Muslim, kopi menyebar ke Eropa, di mana minuman ini menjadi populer pada abad ke-17. Belanda adalah yang pertama kali mengimpor kopi secara besar-besaran ke Eropa dan pada suatu waktu menyelundupkannya, karena pada tahun 1690 biji kopi ini tidak diizinkan keluar wilayah Arab. Setelah itu, berlanjut pada penanaman kopi di Jawa oleh Belanda.
Minuman kopi pun menyebar dengan cepat di Eropa
Meskipun orang Italia sudah mengenal kopi lebih dulu sejak abad ke-10, namun pembukaan kedai kopi pertama, Botega Delcafe di Italia, baru terjadi pada tahun 1645. Kafe ini kemudian menjadi tempat berkumpulnya para orang pandai di negeri pizza tersebut. Di Kota London, coffee house pertama dibuka di George Yard di Lombat Street dan di Paris, kedai kopi dibuka pada tahun 1671 di Saint Germain Fair.
Baca juga: Coffee Story: Kisah Dibalik Seduhan Kopi
Pada abad ke-18, para misionaris (utusan), pedagang, dan pemukim memperkenalkan kopi ke Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Lingkungan alamnya yang alami terbukti menjadi tempat yang ideal untuk menanam kopi sehingga kopi dapat tumbuh dan menyebar dengan cepat di daerah tersebut.
Sementara itu di Amerika Serikat, kopi telah menjadi minuman nasional di Amerika Serikat dan menjadi menu utama di meja sarapan. Ketika kopi tiba di kawasan koloni Amerika, pada awalnya memang tidak sesukses di Eropa karena dianggap kurang cocok sebagai pengganti alkohol. Namun, selama Perang Kemerdekaan, permintaan kopi terus meningkat sehingga pedagang menaikkan harga secara dramatis, sebagian karena berkurangnya pasokan teh oleh pedagang Inggris.
Perjalanan kopi menjadi minuman paling populer di dunia tidaklah mulus
Ada masanya kopi menjadi produk yang “terlarang”. Pada tahun 1511, karena efek stimulannya, penggunaannya dilarang oleh kaum konservatif dan ortodoks di majelis keagamaan di Mekah, Arab Saudi. Namun, karena popularitas minuman tersebut, larangan tersebut dicabut pada tahun 1524 atas perintah Sultan Selim I dari Kesultanan Utsmaniyah Turki. Di Kairo, Mesir, larangan yang serupa juga disahkan pada tahun 1532, di mana kedai kopi dan gudang kopi ditutup.
Satu abad kemudian, pada tahun 1656, penguasa Kerajaan Usmaniyah melarang pembukaan kedai kopi. Tidak hanya melarang minum kopi, tetapi juga menghukum orang yang minum kopi dengan hukuman cambuk pada pelanggaran pertama. Namun, bertahun-tahun kemudian, undang-undang larangan minum kopi di Timur Tengah perlahan memudar. Jika seorang suami melarang istrinya minum kopi, istri dapat menggunakan alasan ini untuk mengajukan gugatan cerai.
Di Italia, para pendeta melarang pengikut mereka untuk minum kopi dan mengklaim bahwa minuman kopi diperkenalkan oleh para sultan muslim untuk menggantikan anggur. Bukan hanya melarang, tapi juga menghukum peminum kopi. Pasalnya, kopi merupakan “komoditas politik” bagi umat Islam dalam upaya mengubah popularitas wine yang sudah lama dikenal dan identik dengan umat Katolik.
Larangan minum kopi juga diberlakukan di Rusia, meskipun lebih bersifat “diskriminatif” dan melindungi wibawa aristokrasi kopi. Namun, karena dianggap sebagai minuman bergengsi, aja Frederick Agung dari Rusia pada tahun 1777 hanya mengizinkan kelas atas atau bangsawan untuk menunjukkan kearistokratan minum kopi.
Baca juga: Coffe Story: Mengulik Awal Mula Kata “Kopi” Diciptakan
Nah, itu dia, beberapa kisah menarik tentang sejarah kopi, dari aturan aneh sang raja, temuan seorang penggembala kambing, hingga kopi menjadi minuman terlarang di dunia
Ternyata, perjalanan kopi menjadi minuman terpopuler saat ini memang tidaklah mulus, namun kisah diatas sangat mewarnai sejarah kopi itu sendiri.
Jika kamu merupakan produsen kopi dari berbagai daerah, jangan sungkan untuk membuka toko di platform KopiKita, sehingga para penikmat kopi dari seluruh Indonesia dapat mencicipi produksi kopi kamu. Ajukan bisnis ke platform KopiKita sekarang dengan mengisi form berikut ini.
Kamu penikmat kopi? Saatnya kunjungi platform KopiKita untuk menemukan kopi dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga terbaik!