Saat ini, sudah ada berbagai macam coffee chain di dunia. Coffee chain merupakan brand-brand atau merek kopi yang mungkin saja sudah sering didengar. Pada umumnya, coffee chain ini menjadi tempat ngopi bagi penikmat kopi yang menginginkan pengalaman terbaik dalam menikmati secangkir kopi.
5 Coffee Chain Terkenal di Dunia
Sudah banyak coffee chain dunia yang melekat di ingatan masyarakat. Tempat ngopi tersebut bahkan menjadi pilihan favorit ketika ingin menikmati secangkir kopi.
Starbucks
Kedai kopi berlogo hijau ini telah menjadi tempat favorit untuk melakukan pertemuan sekaligus berkumpul bagi semua kalangan. Mulai dari mahasiswa, orang kantoran, sampai anak muda, mereka menjadikan Starbucks sebagai pilihan untuk mengeratkan hubungan sosial mereka.
Brand Starbucks menjadi ikon dalam gelombang kopi kedua pada tahun 1980-an. Saat itu, Starbucks menawarkan pengalaman terbaik dalam meminum kopi. Mereka tidak hanya sekadar menyajikan kopi, tetapi menunjukkan nilai sosial yang penting bagi kehidupan bermasyarakat.
Kepopuleran Starbucks sebagai coffee chain utama dibuktikan dengan peningkatan laba yang terjadi pada tahun 2022. Dilansir dari macrotrends.net, Starbucks mengalami peningkatan laba kotor dengan nilai mencapai US$ 21,933 miliar pada tahun 2022.
Sementara itu, pada tahun 2021, laba kotor yang didapatkan adalah sebesar US$ 20,322 miliar.
Dunkin Donuts
Pada tahun 2020, brand ini menghasilkan hingga US$ 1,37 miliar. Saat ini, Dunkin Donuts tersebar di 40 negara yang berbeda dengan lebih dari 12.000 lokasi di seluruh dunia.
Sesuai namanya, brand ini memiliki keunggulan pada camilan donatnya. Namun, tidak ketinggalan es kopi juga menjadi favorit di masyarakat karena cocok dinikmati bersama donat yang manis.
McCafe
McCafe merupakan bagian dari McDonald`s. Brand tersebut sudah terkenal dengan sajian fried chickennya. Akan tetapi, tidak kalah dengan menu utamanya, McCafe yang menyediakan kopi juga digemari oleh banyak orang. Untuk McDonald`s-nya sendiri, pada tahun 2022 mendapatkan laba bersih sebesar US$ 6,177 miliar. Pendapatan tersebut turun dari tahun 2021 yang meraih sebanyak US$ 7,545 miliar.
Sementara itu, untuk McCafe, penjualan kotor tahunannya bisa mencapai US$ 2,42 miliar. Saat ini, terdapat 1.300 Mccafe di seluruh dunia. Di Indonesia, McCafe pertama kali dibuka di McDonald`s Kemang pada Mei 2007.
Lavazza
Lavazza merupakan brand kopi asal Italia. Hal yang unik dari Coffee Chain ini adalah citra mewah yang mereka tampilkan. Lavazza berusaha memberi kesan mewah kepada masyarakat yang menginginkan secangkir kopi mahal.
Walaupun begitu, mereka tetap bisa mendapatkan penghasilan pada tahun 2021 sebesar US$ 2,31 miliar. Namun, Lavazza mengungkapkan bahwa tahun 2022 merupakan tahun yang menjadi tantangan bagi mereka.
Hal tersebut tidak terlepas dari kenaikan harga bahan baku. Selain itu, merupakan imbas dari konflik Rusia dan Ukraina karena mereka menghentikan aktivitas bisnis di Rusia.
Tim Hortons
Tim Hortons merupakan brand Quick Service Restaurant (QSR) dari Canada. Unggulan menu dari brand tersebut adalah kopi dan donat. Saat ini, sudah ada sebanyak 5.000 kedai yang tersebar di berbagai wilayah, seperti Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah, dan China.
Berdasarkan data dari Statista, pada tahun 2022, Tim Hortons berhasil menghasilkan pendapatan sebesar US$ 2,63 miliar. Sementara pada tahun 2021, Tim Hortons menghasilkan US$ 1,69 miliar.
Optimisme Coffee Chain Dunia Tahun 2023
Selain lima nama coffee chain di atas, masih banyak lagi nama coffee chain di berbagai dunia. Contohnya, ada Costa Coffee, Peet`s Coffee, Blue Bottle, Gloria Jean`s, dan lain sebagainya.
Berdasarkan laporan World Coffee Portal, dijelaskan bahwa industri ini optimistis dalam menghadapi tahun 2023. Jawaban tersebut disimpulkan dari survei yang dilakukan oleh World Coffee Portal.
Namun, bayang-bayang inflasi dan krisis menjadi tantangan tersendiri yang tetap harus diwaspadai. coffee chain dunia optimistis menghadapi 2023 karena melihat peningkatan pendapatan yang terjadi.
Contohnya dari coffee chain utama seperti Starbucks. Selain dari segi pendapatan, mereka semua optimis karena di Timur Tengah disibukkan dengan banyaknya investasi selama 18 bulan terakhir. Kemudian, di Inggris, sebesar 84 % konsumen kopi di Inggris menunjukkan bahwa mereka mendukung bisnis perhotelan lokal selama pandemi.
Di Amerika, walaupun coffee chain sudah ramai dan kompetitif, potensi pertumbuhan coffee chain bermerek di negara tersebut juga masih tinggi, yaitu sebesar 68 %. DI Eropa, bahkan data survei menunjukkan masih ada sekitar 80 % ruang untuk membuka lebih banyak kedai kopi.
Kamu penikmat kopi? Saatnya kunjungi platform KopiKita untuk menemukan kopi dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga terbaik.