Selain dark roast coffee, proses roasting biji kopi juga mengenal light roast coffee sebagai salah satu bagian dari level roasting kopi. Light roast ditandai dengan tingkat kematangannya yang rendah dan waktu roastingnya yang singkat jika dibandingkan dengan level roasting lainnya. 

Biji kopi dengan level light roast juga terkenal dengan kompleksitas citarasa yang dimilikinya. Untuk lebih tau tentang light roast, mari simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.

Level light roast coffee

Salah satu cara termudah membedakan level roasting dari biji kopi ialah dengan melihat warna biji kopi.

Pada biji kopi level light roast, warna biji kopi yang dimiliki ialah warna cokelat muda. 

Light roast coffee biasanya diproses hingga suhu roasting sekitar 205 derajat Celcius. Proses roasting level ini akan diakhiri ketika biji kopi telah mecapai fase crack pertama yang mana menandakan bahwa biji kopi telah mengembang dan mengeluarkan air. 

Biji kopi dengan level light roast juga memiliki beberapa ciri fisik lain. Misalnya saja, dari segi kepadatan, biji kopi light roast cenderung lebih padat dibandingkan dark roast coffee, hal ini dikarenakan proses roasting dihentikan sebelum kopi mengembang secara penuh. Light roast juga bisa diketahui dari fisik biji kopinya yang tidak berminyak atau mengkilat di bagian permukaan. 

Baca juga: Dark Roast Coffee: Kopi dengan Tingkat Kematangan Tertinggi

Karakteristik citarasa dari kopi ini

Satu hal yang menarik dari light roast coffee ialah citaranya yang kompleks dan menyegarkan. Light roast coffee dapat memberikan berbagai sensasi rasa pada kopi, seperti rasa manis (honey, sugarcane, vanilla), floral (chamomile, rose, jasmine), asam, dan juga fruity (berry, citrus fruit, stone fruit). 

Citarasa yang kompleks ini terbentuk sebagai hasil kombinasi mulai dari proses pengolahan ceri kopi, level roasting, hingga metode brewing yang digunakan.

Dalam proses pengolahan natural misalnya, rasa fruity pada kopi akan muncul ketika proses fermentasi yang mengubah lapisan lendir (mucilage) menjadi komponen gula berpadu dengan proses roasting biji kopi yang diatur pada level light

Hal ini menunjukkan bahwa untuk mencapai citarasa yang diharapkan, light roast tidak hanya bergantung pada tahap roasting biji kopi saja. Namun, ia juga dipengaruhi oleh tahapan-tahapan lain dalam mengolah kopi.

Baca juga: Mengenal Level Roasting Bagi Kamu Pecinta Kopi

Proses brewing light roast

Selain proses roasting biji kopi, proses brewing kopi juga sangat berperan besar dalam menentukan citarasa yang dihadirkan dari light roast coffee. Ada beberapa hal yang bisa diperhatikan saat melakukan proses ini. 

Yang pertama ialah dari metode brewing. Pada light roast coffee, metode yang paling cocok ialah manual brewing, khususnya dengan teknik pour-over. Metode ini sangat cocok karena biji kopi light roast memiliki bentuk yang cukup padat, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melakukan ekstraksi sari-sari kopi. 

Brewing light roast juga harus memperhatikan ukuran giling kopi. Biasanya, ukuran giling pada light roast ialah fine (halus). 

Air yang digunakan saat brewing light roast juga menjadi poin penting lain yang dapat mempengaruhi citarasa kopi. Pada light roast coffee, suhu air yang dianjurkan untuk brewing ialah sekitar 95 deraja Celcius. Hal ini untuk mempercepat proses ekstraksi sari-sari kopi. 

Proses brewing selanjutnya juga perlu memperhatikan rasio antara air dan bubuk kopi. Pada satu cup light roast, rasio yang pas ialah sekitar 21 gram bubuk kopi dan 320 gram air. 

Terakhir, proses brewing kopi juga perlu memperhatikan kebersihan grinder kopi dan filter kopi. Hal ini karena alat-alat tersebut bisa saja mempengaruhi kualitas citarasa yang dimiliki oleh light roast coffee.

Baca juga: Aroma dan Kenikmatan Rasa dalam Secangkir Kopi

Manfaat meminum jenis level kopi ini

Meminum kopi dengan level light roast ternyata juga dapat membawa manfaat bagi kesehatan tubuh peminumnya. Dalam beberapa penelitian disebutkan bahwa light roast coffee mengandung antioksidan yang lebih banyak dibandingkan dark roast coffee.

Salah satu penelitian yang diterbitkan oleh Food Science and Biotechnology juga menjelaskan pengaruh level roasting biji kopi ini. Dalam penelitian tersebut, dijelaskan bahwa kandungan antioksidan dari kopi akan mengalami penurunan seiring dengan lewatnya fase crack pertama dari proses roasting biji kopi. 

Fakta terkait kandungan antioksidan ini bisa jadi pertimbangan tersendiri bagi para pecinta kopi. Kandungan antioksidan yang ada pada light roast coffee nyatanya juga dapat membantu tubuh kita tercegah dari berbagai macam jenis penyakit. Jenis penyakit yang dapat dicegah dengan kandungan tersebut seperti diabetes tipe-2, Parkinson, dan juga Alzheimer. 

Baca juga: Cara Menyimpan Biji Kopi Roasted yang Baik Agar Tetap Segar

Tertarik mencoba light roast coffee?

Setelah mengenal karakteristik dan manfaat dari light roast, beberapa dari kalian mungkin semakin penasaran untuk mencoba kopi dengan level roasting ini. Light roast coffee dengan proses roasting dan brewing-nya memang sangatlah berpotensi untuk memberikan sensasi citarasa yang kaya dari kopi.

Selain proses roasting dan brewing, hal lain yang perlu diperhatikan pada kopi dengan level light roast ialah pemilihan biji kopi itu sendiri.

Ada beberapa wilayah yang terkenal karena produksi biji kopinya yang cocok dengan level light roast. Daerah tersebut ialah Afrika (Rwanda, Tanzania, Kenya, Ethiopia), Hawaii (daerah Kona), dan juga Amerika Selatan (Kosta Rika, Nikaragua, Kolumbia). Nah, buat kamu yang ingin merasakan hasil maksimal dari light roast, jangan lupa untuk memperhatikan kualitas dari biji kopi itu sendiri.

Jika kamu merupakan produsen kopi dari berbagai daerah, jangan sungkan untuk membuka toko di platform KopiKita, sehingga para penikmat kopi dari seluruh Indonesia dapat mencicipi produksi kopi kamu. Ajukan bisnis ke platform KopiKita sekarang dengan mengisi form berikut ini.


Kamu penikmat kopi? Saatnya kunjungi platform KopiKita untuk menemukan kopi dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga terbaik!