Manual brew atau kopi seduh manual adalah kopi yang dihasilkan dengan menggunakan dripper V60, French press, dan moka pot. Membuat kopi manual jelas lebih hemat listrik dibandingkan menggunakan mesin Espresso. Namun, karena tidak menggunakan mesin maka proses pembuatannya harus melalui beberapa tahapan.
Kopi seduh manual
Tahapan penyeduhan metode manual brew yaitu ada tiga,yaitu blooming, pouring, dan ekstraksi. Blooming adalah tahapan pertama air membasahi dengan biji kopi yang disangrai. Dilanjutkan tahapan kedua, pouring atau penuangan air pada kopi hingga jumlah yang ditentukan. Tahap terakhir adalah ekstraksi yaitu merendam kopi hasil seduhan dengan waktu yang ditentukan, diharapkan ekstraksi dapat berjalan dengan baik.

Masing-masing tahapan mempunyai peran dan fungsinya masing-masing. Blooming, atau pre-bloom adalah tahapan pertama dan persiapan yang tidak boleh disepelekan pada proses menyeduh. Disebut “Blooming” dikarenakan biji kopi akan tampak “mekar” pada tahapan ini.
Karbon dioksida dan proses roasting
Gelembung udara dari tahapan blooming ini disebabkan oleh karbon dioksida yang terdapat di dalam biji kopi bereaksi dengan air hangat. Adanya karbon dioksida di dalam biji kopi disebabkan oleh proses roasting. Proses roasting atau yang disebut penyangraian adalah proses pengaktifan senyawa aroma dan rasa di dalam biji kopi menggunakan energi panas sehingga biji kopi menjadi matang.
Karbon dioksida sendiri adalah salah satu senyawa yang aktif akibat proses ini. Lebih tepatnya, karbon dioksida ada karena adanya reaksi Maillard di dalam biji kopi, yang melibatkan gula dan protein sehingga menghasilkan senyawa-senyawa aroma yang dapat kamu hirup saat kamu menikmati kopi mu. Reaksi Maillard terjadi hampir di seluruh proses memasak makanan, karena hasil dari reaksi ini menyebabkan bahan yang dimasak menjadi matang dan kecoklatan.
Namun, karbon dioksida tidak selamanya akan ada di dalam biji kopi. Senyawa ini akan lepas sendirinya dengan berjalannya waktu. Menghilangnya karbon dioksida disebut dengan proses degassing. Proses ini terjadi setelah biji kopi melalui proses roasting dan di fase resting, kurang lebih 10 – 14 hari setelahnya. Itulah sebabnya, dalam bungkus kopi terdapat “katup” yang terbuka, agar memudahkan karbon dioksida keluar dan menghindari kemasan yang pecah akibat tekanan terlalu tinggi.
Pentingnya blooming pada tahapan brewing kopi
Pada paragraf sebelumnya, diketahui pada tahapan blooming saat menyeduh kopi adalah proses keluarnya karbon dioksida dari dalam biji kopi. Tahapan ini tidak bisa disepelekan, jika dilewati, akan mengakibatkan karbon dioksida terperangkap dalam kopi yang akan kamu minum. Kopi yang akan kamu nikmati menjadi tidak enak, karena karbon dioksida bersifat “menolak” air, sehingga kopi mu tidak mengalami proses ekstraksi yang maksimal.
Tahapan blooming mampu membuat rasa kopi menjadi lebih enak, karena mampu menghilangkan gas yang tidak diinginkan, dan membuat ekstraksi terjadi secara optimal. Kopi yang dihasilkan melalui tahapan blooming mempunyai taste yang kaya, manis, dan aromatik, sebaliknya kopi yang tidak terekstraksi dengan baik mempunyai taste yang pahit, kacang, dan watery
Bagaimana melakukan blooming yang benar?
Pada tahap blooming, harus dilakukan dengan teknik dan perlakuan yang benar. Jika tidak benar, akan menghasilkan rasa kopi yang tidak sesuai yang kamu harapkan. Hal yang pertama yang harus dipersiapkan adalah biji kopi yang telah digiling, dan air panas dengan suhu yang diinginkan. Selanjutnya, kopi dibasahi terlebih dahulu dengan air panas hingga seluruh bubuk kopi basah dan terendam. Setelah bubuk kopi basah sempurna, air panas berhenti ditambahkan. Pada saat ini akan mulai tampak busa gas yang menandakan lepasnya karbon dioksida.
Proses blooming membutuhkan kurang lebih 30 detik untuk hasil yang maksimal. Teknik blooming tidak paten dengan satu cara, namun tiap barista mempunyai “resep”nya masing-masing untuk menyeduh kopi. Meskipun begitu, barista tidak menghilangkan prinsip utama dari perlakuan blooming itu sendiri.
Faktor yang mempengaruhi tahapan blooming
Selain teknik dan perlakuan yang harus diperhatikan,tahapan blooming juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang harus diperhatikan. Faktor pertama adalah profil roasting dari biji kopi tersebut, semakin gelap maka kopi tersebut mengandung semakin banyak karbon dioksida, sehingga jika menyeduh kopi dengan profil ini akan menghasilkan banyak buih pada tahapan blooming.
Suhu air juga menjadi faktor tahapan blooming, semakin tinggi suhu yang digunakan maka mampu membantu biji kopi lebih maksimal untuk mengeluarkan gas karbon dioksida, dibandingkan dengan menggunakan suhu yang lebih rendah. Kelembaban juga mendorong karbon dioksida lebih cepat keluar dalam tahapan blooming.
Kopi yang terlalu lama disimpan akan mengalami degassing secara alami, sehingga jika kamu menyeduh kopi yang sudah lama tersimpan, akan menghasilkan buih-buih yang lebih sedikit dibandingkan kopi yang baru. Rasa dan aroma yang dihasilkan kopi yang lama juga tidak sebaik kopi baru, karena banyak komponen di biji kopi yang hilang akibat degassing
Hal yang kamu harus ketahui adalah, jenis dan asal kopi juga mempengaruhi tahapan blooming, seperti jenis kopi robusta, umumnya lebih “lambat” untuk mengeluarkan gas karbon dioksida. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi, pastikan kamu paham betul dengan kopi yang kamu seduh. Jika tidak, akan menghasilkan kopi dengan rasa yang kamu inginkan.
Baca juga: Ingin Membeli Mesin Roasting untuk Bisnis Kopimu? Simak Dulu Artikel Ini
Kesimpulan
Proses menyeduh kopi favoritmu mungkin terdengar susah dan harus benar-benar mengerti setiap tahapan dari proses menyeduh, namun dengan mempelajarinya dengan perlahan dan praktek setiap harinya, akan membuatmu terbiasa dan mengerti betul tiap tahapannya. Terlihat tidak mudah, namun sangat menyenangkan untuk mengeksplorasi tiap tahapan dalam menyeduh kopi.
Jika kamu merupakan produsen kopi dari berbagai daerah, jangan sungkan untuk membuka toko di platform KopiKita, sehingga para penikmat kopi dari seluruh Indonesia dapat mencicipi produksi kopi kamu. Ajukan bisnis ke platform KopiKita sekarang dengan mengisi form berikut ini.
Kamu penikmat kopi? Saatnya kunjungi platform KopiKita untuk menemukan kopi dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga terbai