Saat membeli biji kopi di kedai kopi atau supermarket, apa hal pertama yang kamu lihat pada kemasannya? Jenis kopi dan asalnya atau roast levelnya? Pernahkah kamu mendengar atau mengenal tentang level roasting kopi? Pasti rasanya tidak asing mendengar hal tersebut, terlebih lagi bila kamu pecinta kopi. Lalu, apa maksud dari roasting kopi? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!

Kopi sendiri dapat di-roasting ke level roasting yang berbeda. Level roasting adalah salah satu faktor terbesar bagaimana hasil akhir rasa kopi. Kegelapan biji kopi tergantung pada berapa lama dan suhu biji kopi itu di-roasting.

Di artikel sebelumnya, kita sempat membahas sedikit tentang aroma roasting kopi, disini kita akan mengupas semua informasi seputar mengenal level roasting kopi.

Mengenal apa itu roasting kopi

Roasting kopi adalah proses memanaskan, memasak, atau mengeringkan biji kopi dalam roaster kopi untuk memberikan rasa dan aroma pada biji kopi tersebut.

Roasting menghilangkan sebagian besar kelembaban dalam biji kopi dan memulai serangkaian reaksi kimia yang dikenal sebagai pirolisis, yang mengubah komposisi kimia kopi dan mengembangkan senyawa yang terkait dengan rasa dan aroma kopi yang diseduh.

Roaster yang terampil berusaha untuk menerapkan suhu yang tepat dengan jumlah waktu roasting yang tepat untuk menghasilkan rasa terbaik dari biji kopi yang di-roasting.

Roaster juga memperhatikan tingkat warna dan aroma biji kopi yang di-roast, mulai dari sangat terang hingga sangat gelap. Saat biji kopi kehilangan kelembapan, kepadatan biji kopi juga akan berubah.

Roasting kopi membutuhkan keterampilan serta keseimbangan suhu dan waktu yang tepat. Suhu roasting yang khas berkisar antara 188 – 282 derajat Celcius. Waktu roasting juga bervariasi dari sekitar 12 hingga 30 menit. Selama roasting, biji kopi akan menyusut sekitar 20 persen dari berat biji berubah menjadi warna gelap dan aroma harum. 

Roaster juga memberikan suara popping dari kopi roasted. “Crack” biji kopi yang berbeda ini terjadi pada tahap roasting tertentu, dan ada crack pertama dan crack kedua.

Crack pertama terjadi pada sekitar 195 derajat Celsius, biasanya hanya beberapa menit setelah roasting dimulai. Biji kopi tampak membesar karena biji telah crack atau retak. Light roast di-roasting hanya sampai crack pertama.

Crack kedua terjadi ketika biji kopi mencapai sekitar 220 derajat Celsius dan matriks selulosa kopi mulai rusak. Hal ini terjadi biasanya beberapa menit setelah crack pertama. Biji kopi yang di-roast sampai tahap ini biasanya dianggap sebagai full roast (medium-dark roast).

Baca juga: Ingin Membeli Mesin Roasting untuk Bisnis Kopimu? Simak Dulu Artikel Ini

Mengenal level roasting kopi

Kopi hadir dalam empat level roast utama, yaitu light, medium, dark, dan extra dark. Dalam empat level ini, kamu akan melihat perbedaannya juga.

Semakin lama kopi di-roasting, semakin besar volume biji kopi. Oleh karena itu, biji kopi dengan dark atau extra dark roast lebih besar volumenya daripada biji kopi light roast.

Light roast

Kopi jenis ini juga cenderung memiliki visual rasa yang lebih cerah daripada jenis dark atau extra dark roast. Dengan tekstur kering, tidak berminyak, biji ini biasanya hanya mencapai sekitar 170 derajat Celsius dan hampir tidak melalui tahap crack pertama.

mengenal level roasting
Dimaksudkan untuk mempertahankan aroma dan rasa alami biji kopi, light roast mewakili pilihan yang lebih disukai dari sebagian besar pecinta kopi.

Kopi light roast seringkali lebih asam dibanding kopi dark roast. Oleh karena itu, kopi dark roasting lebih ringan bagi perut, sedangkan kopi light roast seringkali masih memiliki rasa asli biji kopi mentah. Rasa ini meliputi rasa seperti daun, sayur, maupun kacang-kacangan.

Medium roast

Kopi medium roast ini biasanya menggantikan rasa cerah yang dimiliki light roast dengan rasa karamelisasi manis yang terbentuk oleh waktu roasting yang lebih lama. Tambahan waktu development ini juga mengurangi keasaman yang biasanya ditemukan dalam kopi light roast.

mengenal level roasting
Setingkat diatas light roast, medium roast masih dapat mempertahankan aroma dan rasa alami biji kopi.

Biji kopi pada level medium roast ini biasanya masih kering dan jarang terlihat berminyak. Kopi di-roast ke suhu sekitar 200 derajat Celsius, biasanya hanya melewati tahap crack pertama dan setengah tahap crack kedua.

Dark roast

Pada level ini, roasting yang berkelanjutan mulai mengurangi aroma dan rasa alami biji kopi. Ini menciptakan rasa yang lebih tebal dan berat dengan keasaman lebih rendah.

mengenal level roasting
Biji kopi dark roast kerap disangrai pada level gelap untuk mendapatkan kesan body yang kuat, untuk sajian kopi susu atau pun menciptakan biji kopi campuran.

Kopi dark roast umumnya memiliki penampilan berminyak dan berwarna coklat tua, biji ini biasanya mencapai tahap crack kedua pada suhu sekitar 220 derajat Celsius. 

Extra dark roast

Biji kopi yang di-roast hingga level ini, mulai tidak ada jejak rasa asli biji kopi yang tersisa.

mengenal level roasting
Kedai kopi jarang menggunakan level roast ini karena rasanya yang pahit dan tidak kompleks.

Biji kopi level ini tampak melepaskan sejumlah minyak yang tinggi, penampilan yang mengkilap, dan biasanya berwarna pucat.

Baca juga: Cara Menyimpan Biji Kopi Roasted yang Baik Agar Tetap Segar

Proses roasting

Kemajuan teknologi dalam peralatan roast mengubah proses roasting kopi dengan menambahkan fitur otomatis untuk memantau dan mengontrol setiap langkah. Namun, metode roasting tradisional membutuhkan keterampilan untuk menilai waktu yang tepat dalam proses ini. 

Sight

Roasting mengubah warna dan tekstur biji kopi. Tanda visual ini dapat membantu menunjukkan bagaimana biji kopi melalui proses roasting. Misalnya, kopi dengan light roast terlihat sedikit cokelat tanpa minyak di permukaan sementara kopi dengan dark roast tampak berwarna coklat tua dan mengkilap. Roaster berpengalaman menggunakan penglihatan mereka untuk membantu menentukan titik pasti biji kopi dalam proses roasting.

Sound

Selama roasting, biji kopi menghasilkan dua suara crack yang terdengar. Crack inilah yang menandakan tahapan kunci dari proses roasting. Misalnya, light dan medium roast selesai diantara crack pertama dan kedua sementara dark roast selesai setelah crack kedua.

Aroma

Membedakan aroma tiap jenis biji kopi setelah di-roast memang agak sulit, apalagi tiap jenis kopi memiliki aroma yang hampir serupa, maka dibutuhkan banyak latihan untuk bisa mengetahui aroma biji kopi. Seperti aroma biji kopi sebelum di-roast masih berbau fresh dan grassy, sedangkan biji kopi berbau seperti terbakar setelah di-roast.

Baca juga: Aroma dan Kenikmatan Rasa dalam Secangkir Kopi

Kesimpulan

Sebagai pecinta kopi dan konsumen, kita bisa mengenal level roasting yang berbeda dan menemukan yang paling ingin dinikmati. Roasting kopi dikategorikan menjadi empat level, yaitu light roasting, medium roasting, dark roasting, dan extra dark roasting. Level roasting tergantung berapa lama dan seberapa tinggi kopi suhu di-roasting, lebih lama dan lebih tinggi berarti roasting lebih gelap.

Jika kamu merupakan produsen kopi dari berbagai daerah, jangan sungkan untuk membuka toko di platform KopiKita, sehingga para penikmat kopi dari seluruh Indonesia dapat mencicipi produksi kopi kamu. Ajukan bisnis ke platform KopiKita sekarang dengan mengisi form berikut ini.


Kamu penikmat kopi? Saatnya kunjungi platform KopiKita untuk menemukan kopi dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga terbaik!