Jika pada artikel sebelumnya kita telah membahas empat contoh secondary defect, maka pada artikel kali ini kita akan lanjut membahas 6 contoh secondary defect lain menurut SCAA (Specialty Coffee Association of America).

Ada enam secondary defect yang akan kita bahas pada artikel kali ini. Defect tersebut ialah partial black, partial sour, immature/unripe, withered, broken/chipped, dan slight insect damage. Defect seperti apa sajakah itu? 

Partial black

Partial black ditandai dengan warna hitam pada setengah bagian biji kopi. Defect satu ini memiliki bentuk fisik yang hampir serupa dengan salah satu primary defect bernama full black.

Bedanya, warna hitam pada full black hampir menutupi seluruh bagian biji kopi, sedangkan pada partial black. Warna hitam hanya menutupi setengah bagian biji kopi. 

Selain itu, Partial black juga bisa dicegah dengan memberikan nutrisi tepat serta mengawasi perkembangan penyakit jamur pada tanaman kopi.

Dalam penilaian skor defect, 3 partial black terhitung setara dengan 1 full defect. Adanya partial black pada kopi bisa menyebabkan beragam rasa yang tidak menyenangkan pada kopi seperti rasa dirty, moldy, sour phenolic, dan juga stinker.

Defect ini seringnya terjadi karena adanya kesalahan selama proses pertumbuhan, panen, hingga processing kopi. Untuk mencegah cacat biji kopi satu ini, petani atau prosesor diharuskan untuk lebih teliti saat melakukan panen, fermentasi, serta penyortiran kulit tanduk kopi. 

Baca juga: 4 Contoh Secondary Defect pada Kopi [Part 1]

Partial sour

Partial sour sebagai salah satu contoh lain dari secondary defect memiliki pengaruh pada munculnya sensasi rasa sour dan stinker pada kopi.

Dalam skor defect, 3 biji partial sour dinilai setara dengan 1 full defect. Defect ini bisa dikenali pada bentuk fisik biji kopinya yang memiliki warna cokelat muda atau cokelat tua pada setengah bagiannya.  

Untuk mencegah defect ini, prosesor wajib memperhatikan lamanya waktu penyimpanan, fermentasi, serta proses drying biji kopi.

Selain menyesuaikan lamanya waktu processing, pencegahan biji kopi partial sour juga bisa dilakukan dengan memperhatikan kadar kebersihan air dan wadah penyimpanan kopi. Hal ini dilakukan untuk menghindari biji kopi terkontaminasi hingga memunculkan rasa sour pada kopi.

Baca juga: Kupas Tuntas 3 Contoh Primary Defect pada Biji Kopi [Part 1]

Immature/unripe

Defect ini bisa dikenali dengan adanya silverskin yang masih menempel pada biji kopi serta ukurannya yang lebih kecil dibandingkan biji kopi lainnya.

Immature umumnya disebabkan oleh kesalahan dalam pemetikan ceri kopi yang belum matang. Selain faktor panen, biji kopi immature juga bisa terjadi jika tanaman kopi kurang diberi pupuk atau terdampak kekeringan selama proses pertumbuhannya.

Biji kopi immature memiliki ciri fisik berupa permukaan biji kopi yang keriput dan warna pucat kehijauan.

Untuk mencegah cacat biji kopi immature, petani dianjurkan untuk memetik ceri kopi yang telah matang sempurna. Selama processing, khususnya tahap dry mill atau wet mill, prosesor juga perlu melakukan penyortiran biji kopi immature.

Pencegahan ini penting untuk dilakukan karena meski tidak se-fatal primary defect, kehadiran biji kopi immature tetap bisa mengurangi kualitas rasa dari kopi, seperti munculnya astringent (cita rasa kopi yang menyisakan sedikit rasa asin pada lidah).

Biji kopi withered

Keberadaan defect ini bisa berdampak pada kualitas rasa kopi termasuk hilangnya karakteristik rasa asam serta munculnya citarasa grassy atau straw pada kopi tergantung dari jumlah defect-nya.

Biji kopi withered seringkali terbentuk karena minimnya pemberian pupuk dan air selama proses penanaman hingga pertumbuhan kopi. 

Untuk menghindari biji kopi tergolong withered, peran petani menjadi penting untuk memastikan bahwa tanaman kopi selalu dalam kondisi yang baik dan tidak mengalami kekeringan. Pada saat biji kopi diproses di dry mill, penyortiran biji kopi withered juga bisa dilakukan dengan menggunakan density sorting.

Baca juga: Kupas Tuntas 3 Contoh (Lain) Primary Defect pada Biji Kopi [Part 2]

Broken/chipped

Biji kopi broken/chipped bisa dikenali dengan bentuk fisik biji kopinya yang telah rusak atau patah. Defect satu ini kerap terbentuk karena kesalahan dalam pengaturan mesin saat pulping atau dry milling kopi. 

Saat biji kopi rusak atau patah, kemungkinan biji kopi teroksidasi dan menyebabkan pertumbuhan jamur memang semakin besar. Hal ini tentu tidak diharapkan karena bisa berakibat pada munculnya rasa earthy, dirty, sour, dan juga fermented pada kopi.

Untuk mencegah defect jenis ini, hal pertama yang dianjurkan ialah pemetikan ceri kopi matang. Biji yang kurang matang cenderung lebih rapuh dan dapat pecah saat pemrosesan.

Biji kopi broken juga bisa diminimalisir kuantitasnya dengan cara melakukan penyortiran menggunakan density sorting atau color sorting machine

Broken/chipped juga bisa dihindari dengan memastikan bahwa saat proses pulping, biji kopi tidak mengalami tekanan atau gesekan terlalu kuat yang menyebabkan biji kopi menjadi rusak. 

Slight insect damage

SCAA juga menggolongkan slight insect damage sebagai bagian dari secondary defect.

Dalam pengujian skor defect, 10 slight insect damage akan dihitung setara dengan 1 full defect. Defect ini bisa berdampak pada kualitas rasa kopi seperti munculnya sensasi rasa dirty, sour, ferment, atau moldy. 

Umumnya, slight insect damage terjadi karena serangan hama berry borer pada tanaman kopi. 

Untuk mencegah hal ini terjadi, tindakan preventif bisa dilakukan oleh para petani dengan secara rutin mengawasi kondisi tanaman atau dengan memanfaatkan jamur beauveria bassiana untuk mengendalikan serangan hama.

Pada saat biji kopi diproses di dry mill, prosesor juga bisa melakukan penyortiran slight insect damage dengan menggunakan density sorting atau secara manual. 

Baca juga: Macam-Macam Flavor Defect dalam Penilaian Cupping Kopi

Kesimpulan

Itulah beberapa macam secondary defect yang bisa kita ketahui. Dengan mengetahui secondary defect ini, kita akan menjadi lebih mudah mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi cacat biji kopi.

Jika kamu merupakan produsen kopi dari berbagai daerah, jangan sungkan untuk membuka toko di platform KopiKita, sehingga para penikmat kopi dari seluruh Indonesia dapat mencicipi produksi kopi kamu. Ajukan bisnis ke platform KopiKita sekarang dengan mengisi form berikut ini.


Kamu penikmat kopi? Saatnya kunjungi platform KopiKita untuk menemukan kopi dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga terbaik.