Apa itu Latte art? Sebagai hiasan kopi populer yang banyak diminati pecinta kopi dengan desain gambar berwarna putih diatas minuman kopi, tak jarang menyaksikan aksi para barista membuat Latte art yang sekilas terlihat mudah padahal sulit membutuhkan banyak teknik

Di artikel sebelumnya, kita sudah membahas Flat White vs. Latte, juga sedikit menyinggung tentang Latte art. Lalu, apa itu Latte art?

Latte art adalah salah satu simbol budaya kopi yang paling dikenal. Jumlah postingan kopi  “photogenic” di Instagram terus meningkat sejak 2015 dan di antaranya menampilkan tagar #latteart.

Namun, seperti yang diketahui banyak barista, Latte art adalah upaya yang membutuhkan lebih dari sekadar pemahaman tentang Latte seperti di media sosial. Dibutuhkan keterampilan dan banyak latihan untuk menguasai keterampilan menuangkannya dan menghias Latte diatas Espresso.

Apa itu Latte art?

Latte art adalah teknik yang digunakan barista untuk menghasilkan figur dan bentuk pada layer foam Latte dan Cappuccino berbasis Espresso. Hal ini pada dasarnya adalah artistik, atau lebih personal untuk cara membuat dan menyajikan kopi. Gambar yang dihasilkan itu sendiri berasal dari microfoam putih dan crema merah-coklat Espresso yang kaya. 

Microfoam adalah bentuk susu steam yang bertekstur, sedangkan crema adalah krim kopi yang diseduh dari minyak kopi. Simetri sempurna, kontras tinggi, dan pola yang dibuat secara konsisten adalah ciri khas dari barista yang sangat berpengalaman.

Kapan dan dari mana Latte art berasal?

Sejarah Latte art berkaitan erat dengan sejarah Espresso. Sejak penemuannya di Italia selama pergantian abad ke-20, Espresso dan minuman berbasis Espresso telah memberikan jalan untuk Latte dikenal di seluruh dunia. Meskipun kemungkinan besar Latte art telah muncul di berbagai negara, namun nyatanya Latte berbagi sejarah dengan Espresso di Italia.

Peningkatan popularitas datang dari Seattle, berkat David Schomer di kedai kopinya, Espresso Vivace. Pada akhir 1980-an, Schomer mulai bereksperimen dengan Latte berbagai bentuk, dan pada tahun 1989, ia telah menyempurnakan pola berbentuk hati berdasarkan gambar yang dilihatnya dari kafe Italia yang disebut Caffè Mateki.

Setelah menyempurnakan tekniknya, Schomer membuka kursus yang disebut “Caffè Latte Art”. Latte art dengan cepat menyebar di Seattle, kemudian seluruh AS dan dunia. Saat ini, Latte art telah menjadi penanda barista yang berpengalaman dan terampil, dan dihargai oleh konsumen sebagai pengalaman kopi yang lebih personal.

Baca juga: Flat White vs Latte, Apa Bedanya?

Bagaimana Latte art dibuat?

Mungkin masih banyak yang beranggapan bahwa barista Latte art hanya menggunakan teko biasa untuk menghasilkan Latte art yang bagus.

apa itu latte art
Namun anggapan tersebut salah, seorang barista membutuhkan teko khusus yang sering disebut milk jug.

Untuk membuat Latte art, kamu perlu dua hal: shot Espresso dengan layer yang baik dari crema dan microfoam. Ada dua cara dasar untuk melakukan ini:

  • Menuangkan susu microfoam ke dalam tembakan Espresso sambil tangan kita membuat pola atau menggoyangkan pitcher untuk membentuk ripple yang membuat gambar atau pola.
  • Etsa atau etching pola atau bentuk langsung ke microfoam unmixed dan crema, dengan pengaduk kopi atau pena etsa khusus.

Sama seperti seorang pelukis yang membutuhkan kuas, milk jug adalah “kuas” barista untuk menciptakan Latte art yang menarik. 

Teknik Latte art

Ada dua teknik dasar yang harus dikuasai saat membuat Latte art, yaitu teknik frothing susu dan teknik steamed milk.

Espresso yang baik untuk Latte art memiliki tekstur yang cukup tebal (sekitar 20 – 40 mililiter Espresso) sehingga cukup kuat untuk digunakan sebagai bahan dasar milk foam. Frothed milk yang baik memiliki tekstur yang lembut dan silky serta buih yang dihasilkan kecil dan halus. 

apa itu latte art
Bahan utama untuk membuat Latte art adalah Espresso dan susu yang akan di-frothing

Latte art yang baik akan menunjukkan gambar yang datar, jernih, dan tidak ada water streak atau corak susu sehingga terlihat perbedaan yang kontras antara crema dan milk foam. Latte art dapat bertahan selama 30 – 45 menit. 

Ketika jug khusus digunakan dalam proses frothing susu, ada tiga tahap yang disebut stretching, rolling, dan heating. Tahap stretching susu merupakan kondisi untuk proses pembentukan foam. Tahap rolling di mana foam yang terbentuk akan diperhalus menjadi buih-buih kecil. Pada saat yang sama, susu dari dua tahap sebelumnya dipanaskan (heating) hingga suhu 50 – 55 derajat Celcius, yang dianggap ideal untuk Latte art

Setelah itu, Latte art pindah ke tahap mixing, dimana frothed milk dituangkan ke dalam Espresso tanpa merusak crema-nya. Kemudian lanjutkan dengan teknik pouring, di mana pola desain yang diinginkan mulai terbentuk saat menuangkan frothed milk.

Baca juga: Piccolo Latte, Si Kecil yang Harus Kamu Coba!

Latte art championship

Tidak hanya sekedar membuat gambar diatas kopi, tapi Latte art sudah dijadikan sebagai arena kompetisi, seperti Barista Championship. Bahkan, Latte art kini menjadi hal yang serius di dunia kopi. Barista dilatih secara profesional untuk membuat jenis kopi tertentu dan bentuk gambar dari Latte. Para peserta membuat Latte art hingga bertanding di Latte Art Championship.

Melukis Latte art

Latte art sendiri terbagi menjadi tiga jenis yaitu 3D Latte art, etching, dan free pour. Metode pembuatan Latte art pun berbeda untuk ketiganya. 3D Latte art menciptakan Latte art berpola timbul. Etching dengan pewarna makanan atau coklat dan karamel untuk melukis diatas milk foam. Free pouring yang menggambarkan desain ini menuangkan susu ke atas Espresso

Tren 3D Latte art bukanlah hal baru di industri kopi, bahkan masih menyisakan perdebatan yang pada akhirnya tiap sajian kopi memiliki penggemarnya.

Dari ketiga jenis Latte art tersebut, free pour adalah teknik dasar Latte art sebelum 3D Latte art dan etching. Alat yang dibutuhkan untuk free pour adalah mesin Espresso, cangkir Espresso, dan jug. Ujung dari jug sangat mempengaruhi berapa banyak dan bagaimana pola desain susu. 

Kesimpulan

Populernya Latte art di kalangan pecinta kopi hingga orang awam, yang membuat para barista setidaknya perlu menguasai teknik dasar Latte art, bahkan ada banyak kursus khusus belajar Latte art yang sudah tersebar dimana-mana. Bila ingin belajar otodidak juga bisa melalui internet atau kanal YouTube.

Jika kamu merupakan produsen kopi dari berbagai daerah, jangan sungkan untuk membuka toko di platform KopiKita, sehingga para penikmat kopi dari seluruh Indonesia dapat mencicipi produksi kopi kamu. Ajukan bisnis ke platform KopiKita sekarang dengan mengisi form berikut ini.


Kamu penikmat kopi? Saatnya kunjungi platform KopiKita untuk menemukan kopi dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga terbaik!