Di Indonesia, kopi Arabika (Coffea arabica L) menjadi salah satu kopi yang banyak dibudidayakan kedua setelah kopi Robusta. Cara budidaya kopi Arabika pun memang terbilang cukup panjang. Namun, dengan mengikuti cara tertentu pasti bisa melakukannya.

Mungkin saja saat ini kamu sedang menyeruput segelas kopi Arabika dengan rasa khas mild-nya dan ingin tahu bagaimana kopi ini sampai di cangkirmu, atau kamu sedang mencoba membuka usaha kedai kopi dan ingin membudidayakan kopi sendiri? Bisa nih menerapkan cara budidaya kopi Arabika yang akan kami jelaskan, jadi ikuti terus ulasannya hingga selesai, ya!

Di Indonesia, kopi Arabika memang tidak sepopuler kopi Robusta. Namun di pasar dunia, kopi Arabika lah yang sangat diperhitungkan dengan produksinya yang memang lebih banyak.

Meskipun begitu, di Indonesia pun ada pasarnya sendiri dan tentu banyak konsumen yang menikmatinya. Apalagi bagi yang tidak terlalu menyukai rasa pahit kopi, memilih rasa khas dari kopi Arabika yang asam ini alternatifnya.

Terlepas dari itu, berikut adalah cara budidaya kopi Arabika yang perlu diketahui, atau jika kamu seorang pemula bisa juga menerapkannya, lho!

Tentukan lokasi tanamnya

Sebelum mulai menanam kopi Arabika ini, hal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan lokasi yang tepat. Kopi lebih cocok ditanam pada tanah yang mempunyai ketinggian sekitar 1000 – 2100 mdpl diatas permukaan laut dan tidak lebih dari 800 meter diatas permukaan laut.

Adapun kriteria lahan yang sangat cocok digunakan untuk menanam kopi Robusta ini, yakni:

  • Lokasi yang beriklim tropis.
  • Lahan yang akan ditanami kopi agak teduh dan tidak terpapar sinar matahari langsung selama lebih dari enam jam. Sinar matahari langsung memang harus dihindari sebab bisa membakar daun.
  • Mempunyai kadar keasaman tanah 5,5 – 6,5.
  • Tanahnya gembur.

Namun, jika lahan yang dimiliki berada di dataran rendah (dibawah 60 meter), tanaman kopi akan tetap tumbuh dengan baik, meskipun rasa dan ukurannya akan sedikit berbeda. 

Baca juga: Kopi Arabika, Kesayangan Seluruh Dunia

Pemilihan bibit unggul yang baik

Nah, cara untuk mendapatkan bibit yang unggul, yakni:

  • Memilih indukan yang sehat dan bebas dari hama penyakit. Adapun ciri-ciri indukan yang berkualitas yakni batangnya pendek, bentuk tajuk bagus, dan buahnya yang lebat.
  • Kriteria indukan kopi Arabika yang baik berumur kira-kira 8 – 12 bulan, mempunyai 20 – 40 sentimeter, dengan jumlah 5 – 7 daun, jumlah cabang primer sebanyak 1 dan mempunyai diameter batang 5 – 6 sentimeter.
  • Jika induk yang sesuai sudah didapatkan, buah kopi yang sehat dan matang akan dipilih.
  • Selanjutnya daging dan buah kopi dibuang, lalu biji yang sudah dikupas akan direndam ke dalam air dan dibiarkan selama 24 jam.
  • Biji yang sudah direndam, kemudian dikeringkan selama 1 – 2 hari di tempat yang teduh. Biji yang berkualitas buruk akan disortir untuk dipisahkan.
  • Setelah didapatkan biji kering yang berkualitas, penyemaian pun sudah bisa dilakukan.

Untuk mendapat hasil panen yang berkualitas, pemilihan bibit kopi yang unggul harus diperhatikan.

Membuat penyemaian

Dalam hal ini, langkah awal yang dilakukan yakni membuat bedengan berukuran 120 sentimeter setinggi 25 sentimeter. Sementara, untuk jarak pada bedengannya dibuat dengan kisaran 50 sentimeter dan panjangnya bisa disesuaikan dengan luas lahan.

Untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup, bedengan harus dibuat menghadap ke timur. Jika sudah selesai dibuat, tanah bedengan dan pupuk kandang dicampurkan dengan jumlah 20 kilogram pupuk/meter persegi.

Nah, setelah bedengan selesai dibuat penyemaian dan pembibitan kopi Arabika sudah bisa dilakukan. Dengan langkah seperti berikut:

  • Menyiapkan bibit unggul yang sebelumnya sudah dipilih, kemudian semai pada lahan yang kedalamannya sekitar 0,5 sentimeter, dengan jarak penanaman 2,5 sentimeter. Lalu semai bibit dengan posisi telungkup.
  • Bibit yang sudah disemai harus disiram secara rutin, dan jika usianya sudah 10 – 12 minggu, bibit semai tadi sudah bisa dipindahkan ke polybag.
  • Setelah itu, penyiraman dan penyiangan gulma pun harus dilakukan secara teratur.
  • Proses pemupukan ini bisa dilakukan menggunakan penyemprotan.

Perlu diketahui, cara membuat larutan pupuk tersebut yakni dengan menyiapkan satu kilogram pupuk SS lalu direndam dengan lima liter air. Nah, larutan pupuk ini kemudian diencerkan lagi dengan 15 – 20 liter air, jika sudah siap pemupukan bibit kopi bisa dilakukan selama 15 – 20 hari sekali.

Penanaman dan pemeliharaan 

Untuk bibit kopi yang usianya sudah mencapai 7 – 9 bulan sudah bisa ditanam langsung di area perkebunan. Penanaman bisa dilakukan dengan jarak tanam 2 x 2 meter, dengan membuat lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 sentimeter.

Setiap lubanya diisi dengan 10 kilogram bahan organik yang terfermentasi. Nah, jika sudah selesai, pemupukan tanaman secara rutin harus dilakukan menggunakan pupuk kompos maupun pupuk kandang.

Sementara, untuk pemupukan kimia digunakan pupuk urea, TSP, serta KCL sebanyak tiga kali setahun.

Pemangkasan tajuk kopi

Jika tanaman sudah berumur 3 – 4 tahun, tajuk kopi sudah bisa dipangkas. Adapun tujuan dari pemangkasan ini yakni untuk mencegah pohon tumbuh terlalu tinggi, pemangkasan dilakukan dengan jarak 30 – 40 sentimeter dari bagian pucuk.

Disamping melakukan pemangkasan pada bagian pucuknya, bagian ranting yang kering, rusak, atau bahkan ranting yang tumbuh liar juga harus dipotong. Pemangkasan ini bisa dilakukan selama tiga bulan sekali.

Baca juga: Seluk Beluk Kopi Robusta, Jelajah Bareng Yuk!

Proses pemanenan

Jika semua prosedur sudah selesai dilakukan, tanaman kopi bisa dipanen jika sudah menginjak umur 2,5 – 3 tahun. Untuk budidaya Kopi Arabika jenis lokal, rata-rata akan menghasilkan panen sebanyak 0,5 kilogram biji kopi per batangnya.

Dalam satu bulan, proses pemanenan pun bisa dilakukan sebanyak kali kali atau rotasi 12 hari sekali. Dengan tanda buahnya sudah matang dan berubah warna menjadi merah tua.

Itulah cara budidaya kopi Arabika yang perlu kamu ketahui, apalagi jika kamu berencana melakukannya untuk keperluan bisnis. Cara diatas bisa kamu terapkan dengan baik dan cermat.

Baca juga: Pecinta Kopi, Ketahui Yuk Cara Menanam Kopi Robusta!

Serba-serbi kopi Arabika

Sebelumnya, kamu sudah tahu bagaimana cara budidaya kopi Arabika ini bukan? 

Disamping itu perlu kamu ketahui, berdasarkan data yang dikeluarkan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) tahun 2020, Indonesia menjadi salah satu negara produsen kopi terbesar serta berada di peringkat keempat sebagai pengekspor kopi dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia.

Nah, kopi Arabika menjadi spesies kopi pertama yang dibudidayakan hingga saat ini. Meskipun kopi Robusta yang popularitasnya lebih tinggi. Untuk produksi kopi Arabika terbesar di Indonesia, berada di daerah pegunungan Toraja, Sumatera Utara, Aceh, serta beberapa wilayah di pulau Jawa. 

Dengan harga yang jauh lebih tinggi dari jenis kopi lainnya, Arabika menjadi kopi yang cukup diperhitungkan lho. Kopi Arabika sudah menguasai 60 persen pasar dunia karena rasanya cukup unik, mild, dan aromatik, dibandingkan kopi Robusta dengan rasa yang lebih pahit dan kadar kafeinnya 50 persen lebih banyak dari Arabika.

Kopi Arabika memiliki varietas yang cukup banyak. Bagi yang belum mengetahuinya, varietas sendiri merupakan subspesies yang berasal dari pembiakan selektif tanaman kopi.

Adapun varietas kopi Arabika yang populer di dunia yakni, Typica, Bourbon, Geisha, Mundo novo, Caturra, Villa Sarchi, Tekisik, Pacas, Sidikalang, Catuai, Ethiopia Heirloom, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Cara Pembibitan Kopi Robusta dengan Metode Vegetatif

Kesimpulan

Wah, rupanya dunia kopi memang sangat menarik untuk dikaji, salah satunya kopi Arabika ini. Dibalik secangkir kopi yang kamu seruput, ternyata banyak hal unik yang ada didalamnya, baik itu keragaman varietas, eksistensinya di pasar, hingga cara budidaya kopi Arabika yang terbilang cukup panjang.  

Semoga penjelasan kami ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan kamu seputar dunia kopi ya!

Jika kamu merupakan produsen kopi dari berbagai daerah, jangan sungkan untuk membuka toko di platform KopiKita, sehingga para penikmat kopi dari seluruh Indonesia dapat mencicipi produksi kopi kamu. Ajukan bisnis ke platform KopiKita sekarang dengan mengisi form berikut ini.


Kamu penikmat kopi? Saatnya kunjungi platform KopiKita untuk menemukan kopi dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga terbaik.