Pada tahun 2022, Indonesia menjadi salah satu negara yang masuk lima besar sebagai negara produksi kopi terbesar di dunia. Tidak hanya itu, pada tahun-tahun sebelumnya juga Indonesia tetap kokoh di posisi tersebut.
Hal ini menunjukkan betapa stabilnya jumlah produksi kopi Indonesia dari tahun ke tahun. Faktor tanah dan Iklim menjadi sedikit faktor dari banyaknya alasan mengapa tanaman kopi bisa tumbuh subur di Indonesia.
Selain itu, kebutuhan masyarakat yang cukup tinggi terhadap konsumsi kopi juga menjadi penyebab tingginya angka produksi kopi. Para petani bisa terus banyak melakukan produksi karena banyaknya permintaan.
Data Produksi Kopi Indonesia dari Tahun ke Tahun
Sebenarnya, berapa jumlah pasti produksi kopi Indonesia dari tahun ke tahun? Sebuah perusahaan statistik yang merilis data pasar, Statista menyajikan data tentang produksi kopi Indonesia dari tahun 2012-2021.
Statistika juga merilis data produksi kopi berdasarkan jenisnya, yaitu robusta dan juga arabica.
Dari data tersebut, produksi kopi di Indonesia mulai mengalami peningkatan pada tahun 2017. Berikut data produksi kopi Indonesia yang dilansir dari Statista.
- 2012: 698,9 ribu ton
- 2013: 685,1 ribu ton
- 2014: 643,9 ribu ton
- 2015: 639,4 ribu ton
- 2016: 663,9 ribu ton
- 2017: 716,1 ribu ton
- 2018: 756 ribu ton
- 2019: 752,5 ribu ton
- 2020: 762,2 ribu ton
- 2021: 774,6 ribu ton
Dari data di atas, dapat terlihat bahwa produksi kopi Indonesia mengalami penurunan luar biasa pada tahun 2014. Dijelaskan oleh Wakil Ketua Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi (AEKI), Pranoto Soenarto, beberapa faktor penyebab turunnya produksi ini adalah karena faktor iklim, kurangnya pupuk, hingga pengelolaan pasca panen yang kurang tepat.
Seperti diketahui, tanaman kopi harus ditanam pada iklim yang tepat. Tanaman tersebut akan rusak apabila hujan tidak teratur, kekeringan, sampai adanya badai yang tiba-tiba terjadi.
Pada tahun tersebut, Indonesia juga masih kekurangan petani yang hanya berfokus pada tanaman kopi. Kebanyakan justru menjadikan petani kopi sebagai sambilan. Hal tersebut menyebabkan biji kopi langsung dijual dan tidak diolah lagi setelah dipanen.
Untuk perbandingan, Indonesia menjadi negara dengan tingkat penurunan paling besar di antara negara lain, yaitu sekitar 23 persen.
Negara-negara seperti Brazil dan Uganda hanya mengalami penurunan di bawah 10 persen. 7,8 persen penurunan produksi dialami Brazil dan 5,5 persen dialami Uganda.
Tren Konsumsi Kopi di Sekitar Kita
Walaupun sempat mengalami penurunan yang sangat drastis, sampai saat ini industri kopi Indonesia terus bangkit. Dalam lima tahun terakhir bahkan mampu menyentuh angka 700 ribu ton dan terus mengalami peningkatan pada tiga tahun terakhir ini.
Salah satu faktor yang menjadi penyebab mengapa Indonesia mampu mencapai angka produksi kopi tersebut karena perubahan gaya hidup di masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Abdul Rochim pada tahun 2019.
Berdasarkan data, produksi kopi indonesia pada tahun 2019 telah mencapai 752,5 ribu ton. Peningkatan terjadi karena tren konsumsi kopi yang berkembang. Masyarakat mulai nyaman untuk pergi ke kafe, warkop, serta tempat-tempat lainnya untuk mendapatkan kopi yang diinginkan.
Selain itu, muncul juga tren kopi kekinian yang menambah gairah anak muda untuk menyeruput kopi, baik sebelum memulai hari atau pun saat menutup hari.
Pada tahun 2022, produksi kopi bahkan hampir menyentuh angka 800 ribu ton. Tepatnya, produksi yang dihasilkan adalah 794,8 ribu ton. Saat ini, tren konsumsi kopi juga mulai berkembang sampai tahap Ready To Drink (RTD) coffee. Setiap tahunnya, konsumen makin dimudahkan untuk mendapatkan kopi yang diinginkan tanpa harus berlama-lama menunggu.
Menurut data dari Euromonitor, RTD coffee bahkan berhasil menjual sebanyak 225 juta liter pada tahun 2022. Data ini diperkirakan terus meningkat mengikuti kebutuhan serta permintaan masyarakat.
Pada tahun 2023 ini, tentunya diharapkan produksi kopi juga bisa terus meningkat. Namun, efek el nino menjadi tantangan besar yang harus dihadapi para petani kopi. Ada sebuah proyeksi yang menjelaskan bahwa efek tersebut akan membuat produksi kopi Indonesia anjlok menjadi 30 persen.
Walaupun begitu, upaya-upaya pencegahan terus dilakukan untuk mencegah dampak buruk yang disebabkan oleh el nino ini.
Kamu penikmat kopi? Saatnya kunjungi platform KopiKita untuk menemukan kopi dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga terbaik.